TEMPO.CO , Jakarta:Melambungnya harga mberas yang meroket tinggi menimbulkan keprihatinan dalam diri Wulan Tilaar Widarto. Putri pemilik bisnis kecantikan terbesar di Indonesia, Sari Ayu ini menyarankan seharusnya ada seruan serentak dari pemerintah supaya tak lagi tergantung dengan beras atau nasi.
"Penyadaraan sangat susah karena kampanye dan maintenancenya juga tidak berjalan baik. Banyak orang yang tak bisa bahkan sangta tergantung makan nasi. Rasaynya kalau enggak makan nasi bukan orang Indonesia," kata Wulan pada Sabtu (28/1) ditemui di acara perhelatan Indonesia Fashion Week (IFW) 2015 di kawasan Senayan, Jakarta.
Ketua Yayasan Rumah Budaya Martha Tilaar ini mengatakan sebaiknya pemrintah mulai serius melakukan kampanye untuk menggiatkan makanan pokok selain nasi.
Menurutnya, Indonesia sangat kaya memiliki tanaman bahan pangan seperti jagung, singkong, ubi, gandum dan lainnya.
"Ini yang masih kurang dipahami masyarakat kita. Sama seperti saya pribadi yang enggak bisa makan kalau bukan dengan nasi yang pulen."
Wulan mengakui urusan makan asal nasinya pulen sedikitpun tidak jadi soal.
"Di rumah, kami biasa mengganti nasi putih dengan beras merah. Tetapi jujur saya enggak suka makan beras merah. Sebab rasanya aneh, perak dan kesannya berantakan. Saya hanya makan nasi yang pulen, sefikit dengan sayur, ikan dan tahu tempe."
Kalau tidak ada pilihan dan ketemunya harus bersantap beras merah, Wulan hanya bisa pasrah.
"Mau gimana lagi, saya hanya sedikit makan beras merahnya, enggak bisa bisa bertahan lama. Dan saya pilih makan lauk atau sayurnya saja."
HADRIANI P.