TEMPO.CO, Jakarta - Sederet musikus kelas dunia bakal meramaikan BaliSpirit Festival 2015 yang akan digelar di Ubud, Bali, 31 Maret-5 April 2015. Berlokasi di Agung Rai Museum of Art (ARMA), para musikus tampil dalam dua rangkaian konser musik dengan tema berbeda, yakni Bhakti Nights dan konser bertajuk One World, One Stage.
BaliSpirit Festival merupakan sebuah selebrasi yang menggabungkan yoga, musik, dan tari. Sebelumnya, festival tahunan ini sudah menarik hati lebih dari 6.000 pengunjung dari berbagai negara yang ingin merayakan sinergi kebudayaan dunia melalui kegiatan yoga, alternatif penyembuhan, meditasi, kreasi musik, dan kegiatan menarik lainnya.
Festival yang kini memasuki tahun ke-8 ini masuk sebagai Top Yoga Festivals Around The Globe versi Yahoonews. Untuk acara musik, Bali Spirit Festival sendiri masuk dalam rangking ‘Asia’s Top 6 Music Festival’ versi Travel Wire.
Seperti tahun sebelumnya, sederet musikus dari beragam genre dipastikan bakal tampil di acara ini. Untuk konser Bhakti Night yang diadakan dua malam, musikus yang tampil antara lain Ajeet Kaur: Devotional Chant dari Amerika Serikat, Maneesh de Moor dari Belanda, Kevin James dari Amerika Serikat, Murray Kyle dari Australia, Peia dari Amerika Serikat, dan Ali Ghamsari dari Iran.
Salah satu musikus yang tampil di Bhakti Night, Ajeet Kaur, merupakan pendatang baru di dunia new age music dan devotional chant. Besar di keluarga yang musikal dan spiritual, Ajeet kini dikenal sebagai penggubah musik spirit voyage, yogi, dan guru.
Penemuannya terhadap musik sebagai salah satu alat penyembuhan dan koneksi dimulai dari saat remaja, membuatnya mempelajari musik India tradisional dan musik Irlandia. Ia lalu memenuhi diri spiritualnya dengan musik. Kini Ajeet melakukan tur keliling dunia bersama bandnya dan juga pembawa musik chanting kesukaannya, Snatam Kaur.
Konser One World, One Stage yang digelar selama tiga hari pun menampilkan musikus dengan kepiawaiannya masing-masing. Beberapa di antaranya adalah seniman Modern Trip Hip Hop asal Amerika Serikat Toni Childs, Deya Dova dari Australia, Markandeya Project dari Gothenburg, Swedia, musikus street-folk Hera dari Islandia, DJ Lo Qi dari Kuba, Matsumoto Zoku (Koji Matsumoto dan Reo Matsumoto) dari Jepang, dan Vieux Cissiko dari Ziguinchor, Senegal bagian Selatan. Tampil pula Spirit of the Hornbill dari Indonesia, akademi musik yang memfokuskan diri pada musik Dayak.
NUNUY NURHAYATI