TEMPO.CO, Semarang - Sebelum meninggal, aktor Alex Komang menyampaikan dirinya ingin segera sembuh dan kembali bermain film. Cerita itu disampaikan Tasiul Mina, teman kecil mendiang, di Jepara. "Alex juga ingin menggagas festival Kartini di Jepara pada Desember nanti," kata Tasiul, Jumat malam, 13 Februari 2015.
Festival yang dimaksudkan untuk memperingati hari lahir pejuang emansipasi wanita asal Jepara, Kartini, itu akan diisi beberapa acara di antaranya parade kesenian tradisional Jepara, pameran, bazar dan sebagainya. "Tujuannya agar kegiatan kebudayaan di Jepara lebih hidup," ucap Tasiul.
Apa daya, Tuhan berkehendak lain. Jumat 13 Februari 2015 pukul 20.00, Alex meninggal setelah dua hari di rawat di Rumah Sakit dr Kariadi Semarang. Alex meninggal karena kanker hati yang dideritanya sejak Desember lalu. Sebelumnya, selama 10 hari ia dirawat di RS Sejahtera Salatiga.
Mendiang Alex, yang juga Ketua Badan Perfilman Indonesia itu akan Dimakamkan di tanah kelahirannya, Desa Pecangaan, Kulon Jepara, Jawa Tengah, Sabtu 14 Februari, selepas zuhur. Ia dikenal oleh seniman asal kampung halamanya sebagai seorang santri. Ia juga akrab dengan seniman lokal oleh kiprahnya yang peduli terhadap kebudayaan asal kampung asalnya.
Alex Komang sejatinya merupakan nama pena. Nama aslinya Saifin Nuha. Tapi tak disangka, nama itulah yang tenar saat dia malang-melintang di dunia seni peran. Pria ini mengasah bakatnya di Teater Tetas, dan sempat mementaskan lakon berjudul Jerit Tangis di Malam Buta bersama kelompok teater itu.
Dia lalu aktif di Teater Populer, yang mempertemukannya dengan sutradara kawakan Teguh Karya. Kolaborasi mereka menghasilkan karya film Secangkir Kopi Pahit dan Doea Tanda Mata. Beberapa judul film populer juga sempat dia bintangi, antara lain Ca Bau Kan (2002), Laskar Pelangi (2008), Darah Garuda (2010), Surat Kecil untuk Tuhan (2011), 9 Summers 10 Autumns (2013), Sebelum Pagi Terulang Kembali (2014), dan Gunung Emas Almayer (2014).
Konsistensi dan totalitas dalam berkarya di dunia seni peran mengantarkan Alex Komang meraih penghargaan sebagai aktor terbaik dalam Festival Film Indonesia 1987. Dia pun didaulat menjadi Ketua Badan Perfilman Indonesia 2014-2017.
SOHIRIN