Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Puluhan Remaja Ramai-Ramai Coreti Dinding Galeri Cipta TIM

image-gnews
Grafiti kritikan bus transjakarta di dinding fly over kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Grafiti kritikan bus transjakarta di dinding fly over kawasan Gatot Subroto, Jakarta. Tempo/Tony Hartawan
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta -Ada yang tak biasa di Galeri Cipta III, salah satu ruang pamer di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta. Puluhan remaja asyik dengan cat, spidol, atau krayon, entah menggambar atau hanya menuliskan nama di atas dinding. Di ujung ruangan, speaker mengumandangkan musik hip hop berdentum-dentum. Dua orang satpam pun hanya menonton kehebohan tersebut sambil berpangku tangan.

Jangan khawatir, kejadian ini bukanlah huru-hara atau bahkan aksi anarkis. Ini adalah Galeri Tiga Hari, pameran seni yang bersifat interaktif, dimana pengunjung dapat ikut ambil bagian, membuat grafiti atau menempelkan apa pun yang mereka inginkan ke atas tripleks yang ditata seperti tembok tersebut.

Ady Oirassatya, misalnya. Ia menggambarkan sosok Bunda Teresa yang tengah menangkupkan tangannya. Di sampingnya, ia memuat kutipan dari penerima Nobel Perdamaian tersebut, yakni "It's not how much we give but how much love we put into giving"."Mungkin karena sebentar lagi Valentine, jadi saya membuat gambar Bunda Teresa yang penuh cinta," ujar pria yang mengaku  'anak punk' ini sambil tertawa.

Pameran yang digelar 12-14 Februari ini, diprakarsai oleh Rudy Harjanto, Guru besar Fakultas Ilmu Komunikasi Moestopo ( Beragama ). Ide tersebut muncul karena sebelumnya Rudy pernah menggelar pameran lukisan, dimana para pengunjung boleh mencorat-coret lukisan hasil karyanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Menurut Rudy, pameran ini adalah reaksinya atas 'kebijakan'  berbagai pameran yang melarang pengunjung  menyentuh karya seni yang dipamerkan."Dalam pikiran saya, kalau saya hanya memamerkan karya saya, komunikasi hanya akan berjalan satu arah," ujarnya. 'Galeri Tiga Hari' juga menjadi laboratorium baginya untuk mengamati sikap pengunjung, ketika diberi kebebasan seluas-luasnya. 

Pameran ini, juga menjadi bagian dari disertasi Rudy di Fakultas Seni Rupa dan Desain ITB, yang membahas tentang grafiti. Diskusi mengenai grafiti dan 'Galeri Tiga Hari', akan digelar Rudy pada Sabtu, 14 Februari 2015 di lokasi pameran.

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

11 Desember 2023

Mengenang Musikus Bengal: Harry Roesli
Mengenang Harry Roesli dan Jejak Pengaruhnya di Budaya Musik Kontemporer

Pada 11 Desember 2004, musisi Harry Roesli tutup usia. Ia merupakan seorang pemain musik yang dijuluki Si Bengal dan pencipta lagu yang produktif.


Asyiknya Merakit Gundam Plastik

22 Oktober 2023

Asyiknya Merakit Gundam Plastik

Berawal dari anime serial Gundam, banyak orang tertarik merakit model kit karakter robot tersebut.


Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

30 Juni 2023

Konferensi pers  Solo Exhibition
Khadir Supartini Gelar Pameran Tunggal "Behind The Eye"

Pameran seni kontemporer ini dibuka untuk umum tanpa reservasi dan tidak diperlukan biaya masuk.


Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

28 Agustus 2021

Pameran tunggal Zahrah Zubaidah alias Zazu bertajuk Studi Karantina. (Dok.Orbital Dago)
Kritik Dogma Seni Kontemporer, Zazu Gelar Pameran Tunggal di Orbital Dago

Zahra Zubaidah tidak menyangka, sekolah seni ternama itu terbatas hanya mengandalkan seni kontemporer.


Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

8 Juli 2021

Karya seni instalasi karya sutradara Riri Riza berjudul Humba Dreams (un)Exposed dipajang di Artjog 2019. TEMPO | Shinta Maharani
Artjog MMXXI Digelar, Terapkan Konsep Pameran Luring dan Daring

Menparekraf Sandiaga Uno mengapresiasi penyelenggaraan Artjog sebagai ruang yang mempertemukan karya seni para seniman dengan publik secara luas.


Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

20 Februari 2021

Tari Legong Semarandana dalam pertunjukan Budaya Pusaka Kita: Bangga pada Budaya Nusantara yang digelar Wulangreh Omah Budaya., Sabtu, 13 Februari 2021. Tempo/Inge Klara Safitri.
Pertunjukan Daring: Gamelan, Bondres Bali, dan Nasib Pertunjukan Seni Tradisi

Omah Wulangreh menggelar pertunjukan seni dan budaya Pusaka Kita. Menampilkan musik gamelan Tari Legong Semaradana.


Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

28 Juli 2019

Sutradara Riri Riza saat menghadiri gala premiere film Athirah di XXI Epicentrum, Jakarta, 26 September 2016. Film ini diperankan aktor diantaranya Cut Mini, Christoffer Nelwan, Indah Permatasari, Tika Bravani, dan Jajang C Noer. TEMPO/Nurdiansah
Sutradara Riri Riza Juga Bisa Bikin Seni Instalasi, Ada di Artjog

Seni instalasi karya Riri Riza bersama seniman lainnya berjudul Humba Dreams (un) Exposed ditampilkan di Artjog 2019 di Yogyakarta.


Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

26 Juli 2019

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati membuka Artjog 2019 di Jogja National Museum Yogyakarta. TEMPO | Shinta Maharani
Sri Mulyani Buka Artjog 2019, Bicara Populasi dan Toleransi

Menteri Keuangan Sri Mulyani membuka Artjog 2019 dan berbicara di panggung selama 10 menit tanpa teks.


Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

7 Februari 2019

Cooke Maroney (Artforum)
Fakta Cooke Maroney, Art Dealer Tunangan Jennifer Lawrence

Tunangan Jennifer Lawrence, Cooke Maroney, adalah seorang art dealer seni kontemporer. Ia pernah bekerja dengan beberapa tokoh seni Amerika.


Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

7 Oktober 2018

Pengunjung Nuit Blanche Taipei 2018 berfoto di instalasi bertajuk Hug di kota Taipei, Taiwan, Sabtu, 6 Oktober 2018. (Martha Warta Silaban/ TEMPO)
Nuit Blanche Taiwan 2018, Museum Tanpa Dinding

Sejak Sabtu malam hingga pagi hari, pengunjung Nuit Blanche dapat menikmati 70 pertunjukan dan 43 instalasi seni yang tersebar di kota Taipei, Taiwan.