TEMPO.CO, Jakarta - Iis Sugianto dengan jujur mengakui kalau sosok Rinto Harahap yang meninggal dunia pada Senin malam, 9 Februari 2015, di Singapura merupakan seniman Indonesia yang punya nama besar.
"Saya bilang, beliaulah satu-satunya tokoh musik Indonesia yang berperan penting membuat dunia musik Indonesia berjaya di akhir tahun 70 hingga awal 90-an. Bang Rinto menjadi sosok penting masa berjaya musik pop Indonesia pada tahun 80-an yang melalui tangannya lahir karya-karya emas yang tidak tergantikan oleh tokoh musik lain. Saya berharap tadinya Bang Rinto masih bisa mengembalikan kejayaan ini dengan ciptaannya untuk era sekarang. "
Penyanyi kelahiran Jakarta, 17 November 1961, ini mengaku sempat menjenguk Rinto pada akhir tahun 2013 di Singapura ketika dikabarkan kritis dan sempat diberitakan meninggal dunia.
"Waktu itu saya terbang dan bertemu Bang Rinto. Tahun lalu saya masih sempat kontak-kontakan dengan Mbak Lily, istri Bang Rinto," kata Iis.
Dari pembicaraannya dengan Lily, Iis menuturkan saat itu kondisi bang Rinto makin membaik, kankernya sudah bersih, bahkan semakin sehat dan ada keinginan mau membuat lagu kembali. Adik ipar Ebiet G. Ade yang namanya melambung berkat lagu-lagu ciptaan Rinto antara lain Jangan Sakiti Hatinya, Nasibku Nasibmu, Akupun Ingin Cinta, Jangan Tinggalkan Kusendiri, Bunga Sedap Malam, dan Seindah Rembulan ini sangat menghormati Rinto yang menurutnya semua ciptaan dan karyanya tidak ada yang menandingi.
"Lagu-lagu ciptaan Bang Rinto melodinya enak dan selalu gampang diingat. Berbeda dengan lagu sekarang yang melodinya cepat dilupakan. Itu kelebihan Bang Rinto, dulu lagu-lagu ciptaannya membawa masa berjayanya musik pop Indonesia di negeri sendiri," katanya.
HADRIANI P.