TEMPO.CO, Jakarta - Ahmad Dhani ikut menyuarakan pendapatnya tentang perseteruan antara Komisi Pemberantasan Korupsi dan Kepolisian RI yang belakangan ini hangat dibincangkan. (Baca: KPK Vs Polri, Tamparan Buat Jokowi)
Presiden Republik Cinta Management ini mengatakan perseteruan itu bermula ketika Presiden Joko Widodo menyerahkan nama calon menteri ke KPK. "Masalah ini datang ketika Presiden sok-sokan kasih nama ke KPK untuk calon menteri. Manis di depan jaksa dan kapolri? melengos," cuit Dhani melalui akun Twitter-nya, Senin, 26 Januari 2015.
Dhani menilai KPK dan Polri lebih baik membuktikan keseriusan kerja masing-masing. "KPK harus membuktikan bahwa pemberlakuan status tersangka kepada kepada BG (Budi Gunawan) bukanlah iseng-iseng belaka," cuit Dhani. (Baca: Alasan Dhani Maki Pilot Garuda Kampret di Twitter)
Tidak hanya menyinggung KPK, Dhani juga menyorot Polri. "Polri harus membuktikan bahwa BW memang terbukti menjadi tersangka," ucapnya.
Meski begitu, pelantun Sedang Ingin Bercinta ini berharap kedua instansi negara tersebut bisa kembali berdamai. (Baca: Dugaan Penumpang Gelap di Garuda, Dhani: Itu Gila)
"KPK dan Polri tidak boleh berdamai dalam urusan BG dan BW, tetapi sebagai sesama institusi negara mereka harus selalu berdamai," ucap Dhani.
Di sisi lain, ia menyatakan akan memuji BG dan BW jika mereka berani mengambil tindakan tegas, yaitu mengundurkan diri. "Jika Budi Gunawan mundur, Bambang Widjojanto mundur, mereka berdua lebih hebat dari presidennya." (Baca: KPK vs Polri, Tedjo: Ini Negara Hukum, Bukan Opini)
RINA ATMASARI
Terpopuler
Instagram Ani Yudhoyono Tembus Sejuta Follower
Kolektor Kecap: dari Kecap Salemba sampai Tintin
Inilah Pemburu Kecap Nusantara
Kunyah Permen Karet Membunuh 100 Bakteri di Mulut
Rambut Presiden Abraham Lincoln Terjual Rp 9 M