TEMPO.CO, Jakarta - Dalam rangka peringatan ulang tahun yang ke–25, Museum Rekor Indonesia berlokasi di lantai Ground Floor Mall Of Indonesia kelapa Gading, menggelar acara pekan pameran komik kreatif.
Dalam pembukaannya pada Minggu 25 Januari 2015, Jaya Suprana selaku pendiri MURI memberikan piagam MURI kepada Hans Jaladara, pencipta tokoh komik Panji Tengkorak, Andi Wijaya (pendiri PT Bumi Langit, pemilik hak cipta penerbitan Si Buta dari Gua Hantu, Gundala), Marcellino Lefrandt (Pencipta komik Volt) dan Franki Indrasmoro alias Pepeng Naif (pencipta komik setan jalanan)
Inisiatif Jaya Suprana menggelar pameran komik ini merupakan bentuk penghargaan kepada pencipta komik Indonesia, sekaligus bentuk keprihatinan. (Baca : Risma Ternyata Pengemar Gundala Putra Petir )
“Generasi muda sekarang lebih tahu komik luar, padahal komik tertua sesungguhnya ada di Indonesia, yakni yang terdapat dalam relief Candi Borobudur. Walau tanpa kata-kata, relief tersebut menggambarkan kisah yang luar biasa, ini yang seharusnya membuat kita bangga,” papar Jaya Suprana.
Jaya Suprana pun terkenang saat dirinya bersekolah di Jerman dan membawa komik Mahabharata karya R.A Kosasih, yang membuat teman-teman serta lingkungannya begitu terpana akan keindahan isi komik tersebut.
“Saya sampai dikenal sebagai ahli kebudayaan India karena komik Mahabharata tersebut, padahal mereka tidak tahu kalau R.A Kosasih penciptanya, manusia yang luar biasa hebat lagi, “ kenang seniman kelahiran 27 Januari 1949 ini.
Penghargaan yang diberikan MURI, membuat Hans Jaladara, pencipta tokoh komik Panji Tengkorak merasa sangat dihargai.
Seniman berusia 68 tahun ini merasa terharu sebab karyanya hingga kini masih diapresiasi oleh masyarakat. Ia pun berharap, lebih banyak masyarakat yang membaca dan memetik manfaat dari cerita Panji Tengkorak.
Berbeda dengan Hans Jaladara yang sudah senior dan makan asam garam dunia penerbitan komik, Marcellino Lefrandt, aktor yang juga pencipta tokoh komik VOLT merasa penghargaan yang diberikan MURI menjadi pemacu semangatnya untuk berkarya. (Baca : Komik Indonesia Punya Peluang Bisa Eksis )
“VOLT kan baru dua tahun, baru terbit delapan edisi. Penghargaan ini membuat saya dan pencipta VOLT lainnya seperti Aswin Siregar dan Sarjono Sutrisno menjadi merasa diperhatikan. Komik Indonesia tentu bagus untuk edukasi anak-anak yang penuh imajinasi,” jelas pria yang membuat komik karena prihatin anak-anak Indonesia lebih menggemari tokoh komik luar ini.
Semangat untuk memajukan komik lokal ini pula, membuat Andi Wijaya, mendirikan PT Bumi Langit yang memegang hak cipta Gundala, Si Buta Dari Gua Hantu serta Godam. Bahkan, Andi Wijaya tengah menggodok film Gundala Putra Petir yang akan diproduksi bersama Hanung Bramantyo dan direncanakan rilis pada 2016 mendatang.
Pria yang mendirikan komunitas komikindonesia.com ini juga berkisah, ketika mencari naskah asli untuk mencetak ulang komik Indonesia,”Saat saya mencari naskah aslinya, eh baru ketahuan ternyata naskah aslinya setelah dibuat film, malah dijadikan lap pembersih mesin percetakan. Duh… rasanya kecewa banget." "Padahal naskah asli itu kan salah satu hal yang berharga dari sebuah komik,” jelas Andi Wijaya.
Pekan Pameran Komik Kreatif ini akan digelar hingga 31 Januari mendatang di lantai dasar Museum Rekor Indonesia Mall of Indonesia Kelapa Gading.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Masked Monkey, Film Indie yang Laku di Luar Negeri
Battle of Surabaya, Film Animasi Produksi Anak Negeri
Kemenpar dan PPFI Soal Eksistensi Film Nasional
Andre Hehanusa Kangen Musik Era 1980-an