TEMPO.CO, Bandung - Gitaris metal berjilbab, Meliani Siti Sumartini, berniat menjadi musikus sekaligus bisa berdakwah di pentas musik metal. "Saya mau mengubah citra musik metal," ujarnya kepada Tempo.
Meli, panggilan akrab gadis imut 17 tahun itu, mengatakan citra musik metal kerap dinilai negatif. Rambut gondrong, penenggak alkohol, pemakai narkoba, atau pemuja setan, menjadi sebagian citra buruk pada penggemar dan musikusnya. "Padahal ada yang tidak merokok, minum (alkohol), dan taat ibadah," ujarnya saat ditemui Tempo di sekolahnya, Sabtu, 17 Januari 2015.
Soal musik metal, Meli hanya menjadikannya sebagai hiburan dan hobi. Musik cadas pun dipakainya sebagai penyemangat hidup. "Kalau kita merasa hidup ini keras, di luar sana ada yang lebih keras hidupnya," ujarnya. Adapun untuk urusan ibadah, dilakoninya sesuai ajaran agama. Ia membatasi diri pada gaya hidup penggemar metal agar tidak mempengaruhi urusannya dengan Tuhan.
Berencana untuk sering tampil di pentas musik metal, Meli siap menjadi ikon “metal putih”. Dia ingin mengajak penggemar musik metal sering berbuat kebaikan. "Dan tidak lupa agama," ujarnya.
Seorang guru agama Islam di sekolah Meli, Budi Aji, berharap anak didiknya itu sukses mengubah citra musik metal sekarang ini. "Misalnya yang suka mabuk jadi sering zikir," katanya. Untuk mengubah citra itu, Meli disarankan teguh pendirian, rendah hati, dan banyak berkawan dengan yang sehaluan karena tantangannya bakal keras.
Baca juga:
ANWAR SISWADI
Terpopuler:
Soal Kapolri, Ruhut: Jokowi Melihat Sesuatu
Australia Galau pada Jokowi Soal Eksekusi Warganya
Oegroseno Bela Suhardi Alius dari Cap Pengkhianat
Pakaian Putih, Terpidana Bertanda Tembak di Dada