Meski banyak melukiskan cerita, Anzul mengaku kadang ia melukis hal yang tidak rasional. Seperti dalam lukisan Mencari Berlian di Tumpukan Garam, seri Kampung Garam #22, yang merupakan kritiknya terhadap banyaknya pejabat di pemerintahan yang ditempatkan tak sesuai dengan keahliannya.
Dalam seri Kampung Garam ini, kata Anzul, yang mulai dikerjakan pada 2014, tercatat sudah ada 39 karya. “Awalnya ini menggambarkan tentang kemarahan dan emosional.” Ide ini ditemukan Anzul saat mobil yang ditumpangi bersama rombongannya tiba-tiba singgah di salah satu kampung penghasil garam di Kabupaten Jeneponto, “Saya merasakan damai, tenang, dan udara sejuk dalam cuaca panas.” Dalam perjalanan dari Selayar menuju Makassar itu, “Kampung Garam” seperti memenuhi benaknya.
IRMAWATI
Berita lain:
Budi Gunawan Tinggalkan Istana tanpa Senyum
Soal Kapolri, Jokowi Bicara dari Hati ke Hati
Bodi Air Asia Ketemu, Basarnas 'Tantang' Moeldoko