TEMPO.CO, Jakarta - Sebagai sutradara film Laskar Pelangi, Riri Riza mengaku masih berhubungan baik dengan para bintang cilik yang berperan dalam film ini. "Film Laskar Pelangi adalah film yang paling fenomenal. Banyak pihak yang terkesan dengan film ini dan memberikan kesempatan pada para pemerannya yang kebanyakan bintang cilik putra daerah setempat," kata Riri pada Selasa, 13 Januari 2015. (Baca: Kesan Pertama Riri Riza pada Mahar Laskar Pelangi)
Riri menuturkan Verrys Yarmano, 18 tahun, pemeran Mahar dalam Laskar Pelangi, yang ditemukan meninggal pada Senin, 12 Januari 2015 di kamar kosannya, Jalan Kramat V Nomor 13, RT 05 RW 09, Keluaraan Kenari, Kecamatan Senen, Jakarta Pusat, tercatat sebagai salah satu anak yang mendapat beasiswa berkat perannya dalam film tersebut.
"Ada tiga bintang Laskar Pelangi yang kuliah di IKJ, yaitu Verrys; Zulfani Fasa, pemeran Ikal; dan Yogi Nugraha, pemeran Kucai. Pada 3 Desember 2013, saya dan Mira yang juga masih aktif di IKJ sempat bertemu dengan Verrys, Zul, dan Yogi. Kami diskusi. Tiga anak berbakat ini menuturkan keseriusannya di dunia film," cerita Riri. (Baca: Di Kampus, Mahar Laskar Pelangi Dikenal Kocak)
Sutradara berambut ikal ini juga mengatakan ada tiga perusahaan yang memberikan beasiswa kepada para bintang cilik Laskar Pelangi, yaitu Pertamina, BNI, dan Ikatan Alumni Universitas Indonesia (Iluni).
"Tak bisa dipungkiri, para anak-anak berbakat itu termotivasi untuk bisa seperti kami. Makanya, di antara mereka ada yang memutuskan kuliah ke IKJ. Saya bersama Mira masih rutin menjalin komunikasi dengan mereka. Selalu saya katakan bahwa bikin film bagus, ya, harus ditempuh dengan sekolah atau kuliah untuk belajar lebih banyak lagi, bukan sekadar praktek," ujar Riri. (Baca: Akhirnya Riri Riza Kembali ke FFI)
HADRIANI P.
Terpopuler
Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos
Kesaksian Teman Mahar Laskar Pelangi Sebelum Tewas
Ikal Laskar Pelangi Oles Minyak ke Tubuh Mahar
Adian Mau Pinjam Di Balik 98, Lukman Sardi Marah
Tangis Ikal Sambut Jenazah Mahar Laskar Pelangi