TEMPO.CO, Jakarta - Kehidupan Verrys Yamarno, pemeran Mahar dalam film Laskar Pelangi, dikabarkan tidak sekinclong film yang dibintanginya itu. "Verrys berpikir, setelah main film, kehidupannya bisa lebih baik. Apalagi sempat bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan diajak ke luar negeri. Namun itu tidak mengubah hidupnya," kata Jauhari, kakak angkat Verrys, kepada Tempo, Selasa, 13 Januari 2015. (Baca: IKJ Galang Dana untuk Mahar Laskar Pelangi)
Verrys ditemukan meninggal di kamar kosnya, Jalan Kramat V, Kelurahan Kenari, Senen, Jakarta Pusat, Senin, 12 Januari 2015. Menurut Zufani Fasa, teman sekamarnya, Verrys sakit sejak dua hari lalu. Pagi hari sebelum meninggal, Verrys muntah-muntah. (Baca: Pemeran Mahar Film Laskar Pelangi Meninggal di Kos)
Jauhari menceritakan kondisi Verrys yang kekurangan. Saat bertandang ke rumahnya di Sungailiat, Kabupaten Bangka, dua tahun lalu, Verrys harus menumpang kapal selama lima jam dari kampungnya di Belitung. Ia tidak mampu membeli tiket pesawat. "Sambil mengeluh sakit kepala seusai kecelakaan, Verrys bercerita tentang kehidupannya yang penuh kekurangan," ujarnya. (Baca: Jenazah Mahar Laskar Pelangi Dibawa ke Belitung)
Saat itu Verrys menuturkan rumah ibunya di Belitung belum dialiri listrik lantaran tak memiliki biaya untuk mendaftar ke PLN. Tak tega mendengar penuturan adiknya, Jauhari menelepon Bupati Bangka saat itu, Yusroni Yazid, agar membelikan tiket pesawat untuk pulang ke Belitung.
Menurut Jauhari, Verrys banyak bercerita tentang kehidupannya yang tidak mampu dan ingin melanjutkan kuliah ke perguruan tinggi. Jauhari pun meminta beberapa media lokal mempublikasikan kehidupan anak-anak Laskar Pelangi. "Setelah ada berita itulah, ada tawaran beasiswa dari Pertamina agar anak-anak Laskar Pelangi ini bisa melanjutkan kuliah," ujarnya. (Baca: Tangis Ikal Sambut Jenazah Mahar Laskar Pelangi)
Jauhari menyayangkan sikap Pemerintah Kabupaten Belitung dan Belitung Timur yang hanya mengambil momentum atas meledaknya film Laskar Pelangi untuk memajukan pariwisata. "Tapi perhatian terhadap anak-anak yang berperan dan berjasa tidak ada sama sekali," tuturnya.
SERVIO MARANDA
Baca juga:
Jadi Polemik, Jokowi Serahkan Soal Desa kepada JK
Ingin Jadi Wanita, Pria Ini ke Pengadilan
Para Pelatih yang Bikin Ronaldo Dapat Ballon d'Or
Cara Ampuh DPR Tolak Budi Gunawan