TEMPO.CO, Jakarta - Nama Rio Sidik mungkin tidak terlalu terdengar di tanah air. Namun kepiawaiannya menjadi vokalis sekaligus peniup terompet membawa namanya hingga ke mancanegara.
Pria asal Surabaya ini lebih banyak tampil di luar negeri seperti di sejumlah festival ataupun panggung lainnya di negara-negara seperti Australia, Malaysia, Afrika, Portugal, Spanyol, Inggris, Rusia, Korea Selatan hingga Amerika Serikat.
"Tahun 2015, serangkaian agenda membawa saya tampil di Moskow dan Cina," kata Rio kepada Tempo di kafe Rolling Stone, Jakarta Selatan pada 10 Desember 2014.
Menurut Rio, pada Februari 2015 ia akan tampil di Shanghai, Cina dan pada Maret 2015 di Moskow. "Saya sering tampil di Moskow di klub jazz atau privat dinner," katanya.(Baca : Musikus Dunia Tampil di Ubud Jazz Festival)
Nama Rio pertama kali muncul di Bali ketika tampil bersama Saharadja, grup dari Bali yang membawakan lagu world musik dan etnik. Rio mengaku, banyak mendapatkan tawaran manggung di luar neheri. "Setiap tahun lima sampai tujuh negara pasti saya datangi untuk tampil," ujarnya.
Rio juga berkolaborasi dengan musisi dunia. Sepeti, bersama Maurice Brown atau Incognito. Di tanah air ia juga kerap tampil dengan Bubi Chen, Indra Lesmana dan Erwin Gutawa Orchestra.
Kini Rio meluncurkan album solo perdana berjudul "The Sound of Mystical Vibe". Album ini ia sebut sebagai energi dari proses perjalanan hidupnya bermain musik.(Baca: Pesta Balikpapan Jazz Fiesta 2013)
"Saya merasa mungkin sudah waktunya. Saya banyak nulis lagu dan dimainkan band lain, jadi saya merasa sudah saatnya tampil," kata Rio saat peluncuran albumnya.
Rio membuat sembilan lagu yang masing-masingnya memiliki genre berbeda, mulai dari pop, jazz, reggae hingga rock n roll. Yakni Barceloneta,To Much To Forget, Whisper From Go', Kesari, Autumn in Moscow, Oh Sayang,Hope and Love, On My Scooter dan If yang jadi single pertama. "Lagu On My Scooter diciptakan setelah saya naik scooter, merasa feeling blue," kisahnya.
Album ini memiliki konsep live recording audio-video. Ini menjadi yang pertama di Indonesia, bahwa trumpeter (pemain trumpet) yang sekaligus menyanyi merekam albumnya secara live.
"Album ini direkam secara live, hanya satu kali take tiap lagu. Jadi terasa sekali ambience-nya. Dan album ini juga bercerita soal empat tahun perjalanan saya," kata Rio.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Anang Minta Maaf Soal Tayangan Ashanty Melahirkan
Investasi Raffi, dari Lamborghini ke Properti
Bangkrut, Raffi Ahmad Tak Kapok Berbisnis Properti
Sensasi Anang Selain Persalinan Ashanty