Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Konser Satu Indonesia, Masterpiece Karya GSP  

Editor

Alia fathiyah

image-gnews
Guruh Soekarnoputra, menjawab pertanyaan awak media seusai menjenguk Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi yang dirawat karena kanker stadium 4 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta (26/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Guruh Soekarnoputra, menjawab pertanyaan awak media seusai menjenguk Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi yang dirawat karena kanker stadium 4 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta (26/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Konser Satu Indonesia yang dipersembahkan untuk seniman Guruh Sukarno Putra (GSP) melibatkan banyak penyanyi Indonesia. Selain Raisa, jebolan ajang pencarian bakat di televisi, Nowela Elizabeth Auparay, juga dilibatkan. Nowela harus menyanyikan dua lagu ciptaan Guruh serta membawakan tariannya.

“Aku sedang giat berlatih menari untuk tampil. Selain latihan dengan band, aku latihan sendiri dengan Alfa Plus dancer," kata Nowe saat ditemui di lokasi latihan, Studio Rossi, Fatmawati, Jakarta, 24 November 2014.

Perempuan kelahiran Wamena, Desember 1987, ini mengaku tak menemui kesulitan dalam membawakan lagu-lagu Guruh. Sebab, bagi dia, lagu-lagu Guruh yang rata-rata berbicara tentang protes politis dan hal-hal lain dalam kehidupan sehari-hari tersebut mudah dipahami. Terlebih, Erwin Gutawa, sang penata musik, sangat membebaskan dia untuk berekspresi.

Bagi Nowela, Guruh Sukarno Putra merupakan sosok panutan untuk tak berhenti berkarya meski sudah berusia 50 tahunan. "Karya Mas Guruh masih ada sampai sekarang. Saya juga sangat kagum. Beliau adalah musisi multitalent baik di dunia musik, fotografi, maupun kebudayaan. Itu sangat menginspirasi," ujarnya.

Nowela tak menyangka bisa dilibatkan dalam konser besar bertema "Salute to Guruh Soekarno Putra" itu. “Aku kan baru lulus Idol setengah tahun dan sudah dipercaya komposer sebesar Mas Erwin, ini pencapaian luar biasa. Walaupun aku belum pernah bertemu dengan Mas Guruh, bangga rasanya,” ujar Nowela.

Lagu-lagu karya Guruh akan diaransemen oleh konduktor Erwin Gutawa dan dikemas dalam penampilan yang apik oleh penata artistik Jay Subiyakto. (Baca: Raisa Duet dengan Tulus di Satu Indonesia)

“Melalui konser ini, kami ingin memberikan inspirasi kepada generasi muda Indonesia untuk bisa terus berkarya dalam bidang apa pun yang dikuasainya untuk memberikan kontribusi bagi kemajuan bangsa. Seperti apa yang telah dilakukan oleh Guruh Sukarno Putra melalui karya-karyanya, kami ingin meneruskan hal itu,” ucap Erwin.

Konser Satu Indonesia akan berlangsung pada 26 November 2014 di Jakarta Convention Center pada pukul 19.00–22.00 WIB. Konser ini akan menampilkan 25 lagu karya Guruh, termasuk lagu-lagu yang dikenal dari masa ke masa, seperti Zamrud Khatulistiwa dan Kembalikan Baliku, hingga lagu romansa, Galih & Ratna serta Gita Cinta dari SMA.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Penyelenggara konser mematok tiket seharga:
Tribune Green Rp 450.000
Tribun Blue Rp 650.000
Bronze Rp 700. 000
Silver Rp 850.000
Gold Rp 1.000.000
Platinum 1.300.000

ANINDYA LEGIA PUTRI

Berita Lain: 
10 Fakta tentang Jennifer Lawrence
Cita Citata Ogah Nyanyi di Kafe Dangdut
Sidang Cerai, Nikita Mirzani Posting Foto Seksi





Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nidji Ajak Syukuri Hidup Lewat Lagu Ciptaan Guruh Soekarno Putra: Buang Buang Waktu

12 Februari 2024

Nidji. Dok. Musica Studios
Nidji Ajak Syukuri Hidup Lewat Lagu Ciptaan Guruh Soekarno Putra: Buang Buang Waktu

Nidji merilis lagu yang diciptakan oleh Guruh Soekarno Putra berjudul Buang Buang Waktu. Mereka menghadapi tantangan saat tahap pengerjaan.


Kembalikan Baliku Hadirkan Sesolahan Balin Tityang 2023 Ajak Anak Muda Cintai Seni Bali

16 Desember 2023

Kembalikan Baliku menghadirkan Sesolahan Balin Tityang 2023. (dok. Kembalikan Baliku)
Kembalikan Baliku Hadirkan Sesolahan Balin Tityang 2023 Ajak Anak Muda Cintai Seni Bali

Kembalikan Baliku menghadirkan Sesolahan Balin Tityang 2023 yang menyajikan ragam tari Bali yang dipersembahkan oleh lebih dari 60 siswa berbakat


3 Hari Menghidupkan Nostalgia Lintas Melawai 1980-an, Dimotori Helmy Yahya dan Denny Malik

25 Juli 2023

Nostalgia Lintas Melawai 28 - 30 Juli 2023
3 Hari Menghidupkan Nostalgia Lintas Melawai 1980-an, Dimotori Helmy Yahya dan Denny Malik

Suasana 1980-1990 akan dihadirkan kembali dalam acara Lintas Melawai yang dilangsungkan di kawasan Blok M. Namun sebelum kembali ke era tersebut, simak terlebih dahulu tren Lintas Melawai.


Soekarno atau Sukarno, Mana yang Benar? Ini Permintaan Bung Karno Penulisan Namanya

18 Februari 2023

Soekarno Presiden pertama Indonesia di Jakarta, saat para fotografer meminta waktu untuk memfotonya Presiden Sukarno tersenyum, dengan mengenakan seragam dan topi, sepatu juga kacamata hitam yang menjadi ciri khasnya. Sejarah mencatat sedikitnya Tujuh Kali Soekarno luput, Lolos, Dan terhindar dari kematian akibat ancaman fisik secara langsung, hal yang paling menggemparkan adalah ketika Soekarno melakukan sholat Idhul Adha bersama, tiba tiba seseorang mengeluarkan pistol untuk menembaknya dari jarak dekat, beruntung hal ini gagal. (Getty Images/Jack Garofalo)
Soekarno atau Sukarno, Mana yang Benar? Ini Permintaan Bung Karno Penulisan Namanya

Nama Presiden Pertama RI Sukarno kerap dieja Soekarno. Padahal Bung Karno menyatakan ejaan namanya adalah su bukan soe.


Candu Asmara Hadir Bernuansa EDM ala JFlow dan Maizura

25 November 2020

Maizura. TEMPO/Fajar Januarta
Candu Asmara Hadir Bernuansa EDM ala JFlow dan Maizura

Lagu "Candu Asmara" mendapatkan napas baru dari Maizura dan JFlow


Album Puspa Ragam Guruh Sukarno Putra Dirilis, Libatkan Noah hingga Afgan

15 Agustus 2020

Cover album Puspa Ragam Karya Guruh Soekarno Putra yang melibatkan sejumlah musisi Tanah Air. Foto: Musica Studios
Album Puspa Ragam Guruh Sukarno Putra Dirilis, Libatkan Noah hingga Afgan

Dinyanyikan kembali sejumlah musisi seperti Noah dan Afgan, lagu-lagu di album Puspa Ragam Karya Guruh Sukarno Putra dikemas sesuai selera masa kini.


Guruh Nilai Puisi Sukmawati Soekarnoputri Tak Menyinggung SARA

3 April 2018

Guruh Soekarnoputra, menjawab pertanyaan awak media seusai menjenguk Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi yang dirawat karena kanker stadium 4 di Rumah Sakit Pusat Pertamina (RSPP), Jakarta (26/8). TEMPO/Dhemas Reviyanto
Guruh Nilai Puisi Sukmawati Soekarnoputri Tak Menyinggung SARA

Anggota DPR Guruh Soekarnoputra menilai puisi Ibu Indonesia yang dibawakan sang kakak Sukmawati Soekarnoputri tak mengandung unsur provokasi SARA.


Demi Koleksi Vinyl, Rian d'Masiv Mengejar Tanda Tangan Guruh

6 April 2017

Personil band d'Masiv menunjukkan album terbarunya
Demi Koleksi Vinyl, Rian d'Masiv Mengejar Tanda Tangan Guruh

Rian d'Masiv rela mengejar Guruh Soekarnoputra untuk minta tanda tangan di atas vinyl sang seniman.


Guruh Soekarnoputra Bicara tentang LGBT  

28 Januari 2016

Guruh Soekarnoputra bersama kerabat dan sahabat saat perayaan ulang tahun ke 61 di kediamannya di kawasan Kebayoran Baru, Jakarta, Senin (13/1) malam. TEMPO/Nurdiansah
Guruh Soekarnoputra Bicara tentang LGBT  

Anggota Komisi X DPR, Guruh Soekarnoputra, ikut bersuara soal riuhnya pemberitaan tentang lesbian, gay, biseksual, dan transgender (LGBT).


Kenapa Nama Presiden Sukarno Sering Ditulis Soekarno?  

11 November 2015

Presiden pertama RI, Sukarno (kiri) didampingi Wakil Presiden Mohammad Hatta, memberikan hormat saat tiba di Jalan Asia Afrika yang menjadi Historical Walk dalam penyelenggaraan Konferensi Asia Afrika (KAA) di Bandung, 1955. Dok. Museum KAA
Kenapa Nama Presiden Sukarno Sering Ditulis Soekarno?  

Bung Karno pernah mengatakan tulisan yang benar untuk menulis namanya adalah menggunakan 'u', bukan 'oe'.