TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi dangdut asal Bandung, Cita Citata, sebenarnya tak mau jadi artis. Menurutnya menjadi selebritis berarti kehilangan banyak ruang pribadi. Ia lebih suka menjadi penyanyi biasa seperti yang sudah ia lakoni selama 10 tahun terakhir. “Aku tahu jadi selebritas itu seperti apa,” katanya kepada Tempo ketika ditemui di rumahnya di kawasan Jatiwarna, Bekasi, pekan lalu. (Baca: Lagu 'Sakitnya Tuh Disini' Populerkan Cita Citata)
Pelantun Sakitnya Tuh Di Sini yang sedang kondang ini sudah mulai menyanyi sejak kelas IV sekolah dasar. Ia menyanyi dangdut di acara-acara hajatan sampai saat menginjak kelas VI. Setelah masuk ke sekolah menengah, ia beralih menyanyi pop. Lalu belakangan ia malah menyanyi lagu-lagu jazz. Pas remaja mulai beralih ke pop, lalu ke jazz.
“Awalnya ketika acara 17 Agustusan daftar sendiri ikut lomba nyanyi. Eh dari sana terus-terusan disuruh nyanyi di hajatan dan dibayar,” ujarnya. Cita mengaku tak ada anggota keluarganya yang penyanyi atau pekerja seni. Jadi ia belajar sendiri tanpa guru, hanya dengan cara mendengarkan dengan cermat lagu-lagu yang akan ia nyanyikan. (Baca: Akibat Kelelahan, Cita Citata Jadi Terkenal)
Ia memilih lagu dangdut karena saat itu yang paling populer. Tapi begitu menginjak remaja, ia kerap mendengar bagaimana pelantun lagu dangdut dianggap norak. Gara-gara ini ia pindah haluan, tak mau lagi menyanyi dangdut. Ketika pindah ke Jakarta dua tahun lalu, Cita mulai menyanyikan lagu-lagu jazz. Ini pun, kata dia, karena permintaan penyelenggara acara yang ingin ia menyanyikan lagu-lagu jazz dan tembang lawas.
Saat masih di Bandung, Cita kerap diundang menyanyi di hotel, restoran, dan kafe. Ia hijrah ke Jakarta setelah lulus sekolah menengah atas. Orang tuanya sempat tak setuju dengan keputusannya itu. Cita mengaku ia pergi dari rumah tanpa memberi tahu orang tuanya akan ke mana. Padahal bungu dari enam bersaudara ini ingin pindah untuk mencari pekerjaan yang lebih baik. (Baca: Melihat Lebih Dekat Profil Cita Citata Penyanyi `Sakitnya Tuh)
“Di sana (Bandung) kerjaan nggak tentu, pendapatan nggak tentu akhirnya ke Jakarta,” kata dia. Cita mendapat ajakan menyanyi dari kawannya. Awalnya di acara-acara pernikahan atau kegiatan kantor. Ketika sedang menyanyi itulah dia bertemu dengan seseorang yang kini menjadi manajernya.
“Dia nawarin mau nggak nyanyi,” kata mojang 20 tahun ini. Tawaran itu tak langsung ia terima. Ia pulang ke Bandung selama beberapa minggu untuk menimbang-nimbang, sekaligus meminta restu dari orang tuanya. Akhirnya ia memutuskan untuk menerima tawaran itu. Lagu pertama yang ia rekam berjudul Kalimera Athena, ciptaan Doel Sumbang.
Perempuan yang mimpi kuliah jurusan komunikasi ini kini tenar benar. Ia bahkan harus membolos syuting demi menyediakan waktu wawancara dengan media. Meski begitu ia mengaku tidak menyesal. “Sekarang udah garis hidup nggak bisa ditolak, kan nggak boleh nolak rejeki,” katanya.
KARTIKA CANDRA
Terpopuler
Erwin Arnada Kunjungi Penjara Hatta di Belanda
Syaharani Manggung Energetik di Ngayogjazz 2014
Diiringi Pawang, Penari Tampil Seolah Kesurupan
Pasar Seni ITB Digarap 800 Mahasiswa
Sejak BBM Naik, Olivia Belum Pernah Beli Bensin