TEMPO.CO, Jakarta -Sabtu malam, 22 November 2014, di lapangan basket, Lapangan Blok S, Jakarta Selatan, pemutara film Kineforum Misbar 2014 dipadati pengunjung. Meski cenderung panas, namun udara malam itu tampak cerah, bulan masih bersinar terang membuat bioskop di ruang terbuka ini menjelang detik-detik pemutaran film bertambah didatangi pengunjung. Dengan konsep ruang duduk berupa kursi yang menyerupai tangga besar, para pengunjung dipersilahkan duduk di sana dan menyaksikan film yang diputar. Sebelum masuk ke bioskop terbuka ini, pengunjung diberikan mantel atau jas hujan. (Baca: Kineforum Misbar 2014, Dibuka Film Kantata Takwa)
"Jadi, kalau hujannya gerimis tinggal pakai mantel alias jas hujan dan tetap nonton sama-sama. Kalau hujannya lebat, film akan dimatikan dan kita semua diarahkan ke tempat berlindung yang aman," kata Sawung Jabo menirukan penjelasan tentang manfaat mantel hujan yang dibagikan.
Malam itu, Sawung Jabo ikut menyaksikan pemutaran film Kantata Takwa, film pembukaan Kineforum Misbar 2014. Pria kelahiran Surabaya, Jawa Timur, 4 Mei 1951 ini tampil santai mengenakan kaus merah dan celana jins biru. Pria yang dikenal memiliki konsep yang mampu menggabungkan elemen musik Barat dan Timur, terutama Jawa ini sangat antusias menyaksikan film besutan Eros Djarot dan Gotot Prakosa.
"Seperti nostalgia menyaksikan film yang memuat ekpresi berkarya antara saya dan teman-teman seperti mendiang Rendra, Setiawan Djodi, Iwan Fals dan Jocki Suryoprayogo," ujarnya singkat. (Baca: Undang Metallica,Setiawan Djodi Dimarahi Pak Harto)
Sawung Jabo memang paling dikenal melalui keterlibatannya dalam grup musik 'Swami' dan 'Kantata Takwa' bersama musisi-musisi kenamaan Indonesia di tahun 80-an dan tahun 90-an.
Bersama Iwan Fals, Jockie Suryoprayogo, pengusaha Setiawan Djodi dan penyair WS. Redra, kelompok ini melahirkan lagu-lagu terkenal yang bertemakan sosial dan politik seperti Bongkar, Bento, Nyayian Jiwa, Hio, Kuda Lumping dan Paman Doblang. Lagu-lagu ini menjadi populer setelah dimainkan dalam konser akbar Kantata Takwa di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, 23 Juni 1990.
"Itu nostalgia yang indah," bisik Sawung Jabo. (Baca: Sawung Jabo Turun Gunung Galang Dana untuk Sujud)
HADRIANI P.
Terpopuler
Syaharani Manggung Energetik di Ngayogjazz 2014
Erwin Arnada Kunjungi Penjara Hatta di Belanda
Diiringi Pawang, Penari Tampil Seolah Kesurupan
Pasar Seni ITB Digarap 800 Mahasiswa
Sejak BBM Naik, Olivia Belum Pernah Beli Bensin