TEMPO.CO, Bandung - Pasar Seni ITB yang dihelat pada Ahad, 23 November 2014, menawarkan perburuan empat sosok maskot di tengah kerumunan pengunjung. Cukup bermodalkan telepon seluler berkamera dan mengunduh aplikasinya secara cuma-cuma, pengunjung bisa menangkap sosok tersebut yang bersembunyi di delapan titik. Tampilan animasinya apik dan menghibur.
Animasi maskot itu muncul dari teknologi Augmented Reality yang memadukan obyek virtual di lingkungan nyata. Sensasi bagi mata pengunjung itu buatan selusin mahasiswa Desain Komunikasi Visual ITB. “Kami ingin bikin gebrakan di Pasar Seni yang bisa dirasakan banyak orang,” kata Iman Satriaputra, seorang anggota tim kreatif, kepada Tempo. (Baca juga: Pasar Seni ITB Ahad Ini, Bandung Bakal Macet)
Tayangan berteknologi itu di luar negeri, ujar mahasiswa angkatan 2010 tersebut, biasanya dipakai untuk iklan produk. Namun, di Pasar Seni, mereka menyuguhkannya kepada pengunjung tanpa imbalan. “Pengunjung harus mengunduh aplikasi Mata-Mata Pasar Seni ITB 2014 di App Store secara gratis,” ujarnya.
Lewat kamera ponsel itu yang diarahkan pada tanda tertentu, pada layar ponsel nantinya akan muncul animasi sosok empat maskot Pasar Seni 2014. Lokasi maskot tersembunyi itu, di antaranya, di wahana Tower Pagoda Cina, panggung utama, dan Hutan Kenangan.
Ketua pelaksana acara Pasar Seni ITB 2014, Ignatius Gerry, mengatakan empat sosok maskot itu bernama Ed, In, Buga, dan Kuni. Sesuai tema acara, mereka melambangkan Aku pada sosok Kuni, Kita yang diwakili Ed dan In, serta Buga sebagai alam semesta. Kuni yang bersosok anak kecil, di antaranya, memiliki karakter polos dan mudah terpengaruh. Adapun Ed dan In anak kembar yang sangat nakal dan membuat kehidupan menjadi seru.
ANWAR SISWADI
Berita lain:
Survei: Kepuasan Masyarakat terhadap Jokowi Merosot
Di Singapura, Kaesang Ingin Makanan Seenak Miyabi
Soal Interpelasi BBM, Begini Sikap SBY