TEMPO.CO, Jakarta - Setelah sukses menggelar konser pemanasan bersama Aryo Wahab pada 4 November 2014 lalu di Butcher's Bill, Bandung, musisi A Ray Daulay kembali mengadakan pertunjukan lanjutan dalam rangka tur promo albumnya yang bertajuk “On The Move” di Taman Kemang, pada 10 November 2014.
Pada pertunjukan itu A Ray tampil bersama Morris Orrah (drum), Rival ‘Pallo’ Himran (bass), dan Didit Saad (gitar) dan mengajak Ipang Lazuardi ‘BIP’ dan Tpenx ‘Steven Jam’.
Ini menjadi reuni akbar, setelah A Ray pernah bermusik di band Plastik, Steven & Coconut Treez, Ray D'Sky, bahkan yang terkini Daddy and The Hot Tea.(Baca :Anto Juwono Mengebrak Amerika dengan Lagu Tanase)
Menurut A Ray, Plastik, adalah grup band fenomenal yang sempat meramaikan dan bahkan mengguncang musik Indonesia, pada era 1990-an. “Itu edisi perjalanan karir musik gw paling awal. Dengan Plastik, gw muncul menjadi ya musisi, penyanyi dan penulis lagu. Itulah awal perkenalan gw dengan dunia musik," katanya.
Pemerhati musik Gideon Momongan mengatakan, berikhtiar mengorbitkan nama A Ray dalam arus besar musik Indonesia.
A Ray selama ini dikenal sebagai musisi berambut lebat panjang dan gimbal. Mengingatkan publik pada citra musisi Bob Marley atau Peter Tosh. Dan figurnya identik dengan musisi reggae, meski musik Aray tak melulu reggae.