Tak kalah heboh, Komunitas Sapi Berbunyi yang mengusung konsep teater legislatif menampilkan Asdar Muis R.M.S. Asdar tak mengenakan busana, hanya kain putih yang membalut separuh tubuh bagian bawah. Penonton tak henti-hentinya mendapat kejutan dari pertunjukan Asdar. Sebelum turun dari panggung, Asdar membagikan puluhan bukunya yang berjudul Tuhan Masih Berpidato dan Eksekusi Menjelang Subuh. Pertunjukan ini menjadi pementasan terakhirnya.
Pada akhir acara, para peserta ikut menyumbangkan karya sastra sebagai bentuk apresiasi terakhir, sebelum acara resmi ditutup. Ram, selaku Koordinator Sastra Kepulauan, menilai rangkaian kegiatan itu mampu menunjukkan bahwa karya sastra, seni, dan segala jenis pertunjukan masih mendapat tempat di kalangan masyarakat.
“Masih banyak orang yang ingin terlibat dalam acara ini. Tidak hanya sastrawan, budayawan, atau pekerja seni, partisipasi masyarakat dalam mengikuti rangkaian acara ini merupakan bukti nyata,” katanya sambil menambahkan. “Sampai jumpa di Sastra Kepulauan berikutnya.”
SUTRISNO ZULKIFLI
Berita lain:
Koalisi Pro-Jokowi Bentuk Pimpinan DPR Tandingan
Cerita Menteri Susi Nge-Trail di Aceh
Menteri Yohana, dari Papua Hanya Bawa 3 Baju