Teater ini mengambil latar empat daerah yang ada di Sulawesi Selatan, yaitu Bone, Enrekang, Soppeng, dan Barru. Setiap segmen digambarkan berbeda, menceritakan kondisi sosial masyarakat masing-masing. “Di akhir cerita menampilkan bissu yang sedang memainkan badik sebagai ritual masyarakat Barru ketika telah memanen padi,” tutur Ilman.
Pementasan naskah kuno yang begitu kental dengan adat istiadat Bugis ini dibalut dengan nuansa kontemporer. Hal ini dipakai agar mudah dipahami oleh para penonton, kata Ilman, sehingga bisa diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
Kegiatan bertajuk Malam Apresiasi Teater Titik Dua Festival Teater Mahasiswa Nasional (Festamsio) ke-7 menuju Bandung ini tak hanya menampilkan pementasan teater. Ada pula penampilan tari empat etnis serta musikalisasi puisi berjudul Di Sepotong Malam karya Alfian.
SUTRISNO ZULKIFLI
Berita lain:
Pelindo II Siapkan Acara Pengumuman Kabinet Jokowi
Ryamizard: Tak Jadi Menteri Juga Tak Apa
Koalisi Prabowo 'Nggerundel' Soal Sikap PPP