Luna juga menjelaskan detail-detail yang “cantik” untuk menciptakan irama monolog. Perpindahan kecil, seperti mengangkat selendang, memalingkan muka, memangku kaki, adalah termasuk usaha dalam menampilkan cerita secara artistik. “Gerakan kecil itu akan sangat berarti,” ungkap pemeran monolog berjudul Makkunrai ini.
Menurut Luna, dalam menghadirkan pertunjukan monolog yang menarik, seorang aktor harus memilih titik mulai yang bagus. Jadi, tidak harus selalu dimulai dari awal naskah. Menurut Luna, naskah apa saja bisa jadi bahan monolog. Baik teks lagu, cerpen, hingga skenario pementasan besar.
Untuk menghadirkan pertunjukan monolog yang menarik. Luna biasanya membuat bagan untuk tiap-tiap adegan guna menguatkan ingatannya tentang alur cerita dan mengenal karakter-karakter dalam cerita. Agar penonton fokus pada cerita, Luna menyarankan agar menggunakan satu lampu ditambah sebuah bangku kecil yang menjadi benda pendukung favoritnya.
REZKI ALVIONITASARI
Berita lain:
Mayat Wanita Korban Pemerkosaan Tergolek di Kebun
Harga Hewan Kurban Anjlok Menjelang Idul Adha
Anas Urbaningrum Divonis 8 Tahun Penjara