TEMPO.CO, Jakarta - Menjadi penyiar memang bukan cita-cita awal anak kedua dari tiga bersaudara itu. Kakek dan neneknya berharap dia bisa menjadi seorang pengacara. Karena dia pernah memenangkan lomba debat.
Namun karena enggan jadi pengacara dan ingin membangkang, Cici Panda pun menyembunyikan surat tanda diterimanya ia sebagai mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Tarumanegara dan melamar menjadi mahasiswa jurusan Komunikasi di London School of Public Relations.
Tak pernah terpikirkan olehnya memang. Suaranya yang disamakan seperti burung rangkong oleh banyak orang, bisa menjadi jualan utama dalam kariernya. Ia memang terkenal bawel dibanding teman-temannya. Ia beberapa kali ditunjuk sebagai master ceremony acara sekolahnya, namun tak jarang pula ia kena omel guru akibat kelebihannya itu.
"Setiap ambil rapor, catatannya itu pasti, kurangi mengobrol," katanya tertawa mengingat kebandelannya kepada Tempo beberapa waktu lalu. (Baca: Kisah Husky, Anjing Sendu Cici Panda)
Masa remaja yang suka nyeleneh kepada engkong, emak, dan mamanya memang tidak Cipan ingin contohkan kepada orang lain. Tapi menurutnya, seorang anak itu boleh membangkang. "Kalau sudah yakin dengan keinginan, membangkang itu perlu. Harus fight untuk apa yang memang diinginkan. Tapi juga harus buktikan bahwa kita itu bisa berhasil di jalan itu," katanya.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler:
Begini Robin Williams Saat Pertama Ditemukan
Sepuluh Film yang Harumkan Nama Robin Williams
Kisah Husky, Anjing Sendu Cici Panda
Cemooh Robin Williams, Artis UEA Di-bully