TEMPO.CO, Jakarta -- Film Indonesia kini tak sekadar menjadi tuan rumah di negeri sendiri, tapi juga menjadi tamu terhormat di negeri orang. Hal ini antara lain ditunjukkan oleh salah satu pembuat film dari Indonesia, Helfi Kardit. Akhir Juli lalu, sutradara, penulis skenario dan produser film Guardian itu melanglang buana ke Benua Amerika dan mendapat sambutan meriah.
Helfi bertolak ke Fantasia International Film Festival di Montreal, Kanada. Ini merupakan salah satu festival film bergengsi di dunia yang tahun ini digelar pada 17 Juli hingga 7 Agustus 2014.
Di Kanada, Helfi menjadi tamu festival. Selain Guardian, masih ada dua film lain dari Tanah Air. Masing-masing Killers karya Mo Brothers dan film pendek 14 menit You Can’t Hear Me, You Can’t See Me karya Awi Suryadi. Namun, pembuat kedua film itu tidak hadir di festival.
Film Guardian diputar pada 28 Juli di DB Clarke Theatre. Penonton yang hadir memenuhi studio dan menyambutnya dengan antusias. “Sebelum film dimulai, saya diminta untuk bicara. Ternyata mereka senang dengan filmnya. Mereka tepuk tangan saat menyaksikan filmnya. Bahkan, ada yang sambil berdiri,” kata Helfi saat dihubungi Tempo, Kamis, 7 Agustus 2014.
Begitu pemutaran rampung, ia mendapat kabar menarik dari Art Birzneck, agen penjualan dari Birch Tree Entertainment. Distributor asal Jepang itu menawari Helfi untuk memutar film Guardian di negaranya. “Jumlahnya sekitar 30-40 teater,” ujar Helfi. Menurut rencana, pemutaran akan dilakukan pada Januari 2015 mendatang.(Baca: Dominique Diyose, Model yang Main Film Laga)
Sebelum diputar di Jepang, Guardian dipastikan akan diputar di Amerika Serikat lewat distributor Millenium Film. “Jumlah teaternya lebih sedikit. Namun untuk DVD dan blue ray dihargai cukup mahal,” kata Helfi, yang juga menjadi sutradara film Sang Martir ini.
Menurut taksirannya, angka kontrak filmnya itu bisa menutup sekitar 20 persen dari anggaran produksi. Namun, perihal tanggal pasti pemutarannya, Helfi masih menunggu konfirmasi lagi.
Ia mengatakan perjalanan ke festival bukanlah sekadar jalan-jalan. “Festival itu menarik bagi pembuat film. Tinggal pilih, mau yang arthouse atau yang ada sisi bisnisnya," katanya, "Menurut saya, apa pun itu, asal diapresiasi oleh khalayak mancanegara dan festival berkelas, ya, itu luar biasa.”
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Kisah Pocong di Foto Syahrini Saat Umrah
Abdee Slank Tanyakan Sponsor Matt Hart ke Jakarta
Banyak Mencuit Jokowi, Akun Arkarna Dikira Di-Hack
Ini Komentar Syahrini Ihwal Fotonya di Instagram