TEMPO.CO, Jakarta - Aktris Nia Zulkarnaen mengaku selalu berusaha berbaur dengan masyarakat sekitar ketika syuting di beberapa daerah di Indonesia. "Kami selalu ajarkan untuk bergabung dengan masyarakat lokal," katanya pada 14 Juli 2014 di Epicentrum, Jakarta.
Istri Ari Sihasale ini mengaku sangat tersentuh atas pengalamannya ketika berada di Papua. Ia bercerita, ketika membuat film di tanah Papua, ia dijamu dengan sangat baik oleh masyarakat daerah itu. "Saya itu dikasih ubi terbaik yang dia punya. Padahal kan harusnya saya sebagai pendatang yang memberi hadiah," ujar wanita itu mengingat kebaikan penduduk daerah setempat. Padahal, ia tahu, penduduk itu sebenarnya hidup dengan sangat sederhana. Namun penduduk itu mau memberikan ubi terbaiknya untuk Nia, orang yang belum dikenalnya.
Sejak itu, Nia belajar menghargai pemberian orang. Ketika akan pergi ke suatu daerah, Nia mengaku selalu membawa hadiah, walau kadang hanya sekadar permen. "Permen itu dianggap kecil memang, tapi anak-anak di daerah itu pasti seneng," tuturnya yakin.
Itu pula yang diterapkan Nia dan semua kru ketika membuat film terbarunya, Seputih Cinta Melati. Nia bercerita, pemain utama yang masih kecil-kecil itu pun selalu diajarkan untuk ikut dengan anak-anak daerah setempat.
"Tadinya, anak-anak itu rag. Tapi akhirnya sudah mau kena tanah, jalan tanpa alas kaki, pegang cacing bersama penduduk setempat. Padahal kan mereka anak Jakarta yang mungkin kadang merasa jijik dengan alam," katanya. Maka, tak jarang Nia hanya mau membawa para pemain utama dari Jakarta. Sedangkan para pemain pendukungnya biasanya diambil dari para penduduk daerah setempat. (Baca juga: Ashanty Hamil, Keluarga Aurel Hermansyah Tak Mudik)
MITRA TARIGAN
Berita Lainnya:
Marshanda Siap Terima Risiko Lepas Jilbab
Ahok Lebih Pilih Dian Sastro Jadi Wagub
Ashanty Hamil, Keluarga Aurel Hermansyah Tak Mudik