Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Transformers Age of Extinction: Megah dan Dangkal  

image-gnews
Logo Transformer terpampang di panggung yang dimeriahkan oleh band rock asal Las Vegas, Imagine Dragons dalam malam puncak peluncuran film terbaru, Transformers4: Age of Extinction di Hong Kong, 19 Juni 2014. (Photo by Callaghan Walsh/Getty Images for Paramount)
Logo Transformer terpampang di panggung yang dimeriahkan oleh band rock asal Las Vegas, Imagine Dragons dalam malam puncak peluncuran film terbaru, Transformers4: Age of Extinction di Hong Kong, 19 Juni 2014. (Photo by Callaghan Walsh/Getty Images for Paramount)
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Setahun yang lalu, saat muncul kabar bahwa seri Transformers dilanjutkan dengan subjudul Age of Extinction dan masih dengan sutradara Michael Bay (Bad Boys, Pain and Gain), sudah terbayang seri keempat ini akan jadi seperti apa. Khas film Michael Bay, megah sekaligus dangkal, bahkan klise.

Alkisah, empat tahun seusai perang antara Autobot pimpinan Optimus Prime (Peter Cullen) dan Decepticon di Chicago (Transformers: Dark of The Moon, 2011), mereka diburu oleh pasukan pemerintah, Cemetery Wind, pimpinan Harold Attinger (Kelsey Grammer) yang bekerja sama dengan Transformers pemburu hadiah, Lockdown (Mark Ryan). Harold merasa Transformers adalah biang kekacauan sehingga perlu dibasmi, sementara Lockdown mencari keuntungan dari situ.

Satu demi satu Transformers, baik dari kubu Autobot maupun Decepticon, dibunuh. Hal ini memaksa mereka untuk bersembunyi dari manusia, tak terkecuali bagi Optimus Prime. Dalam keadaan sekarat, robot yang bisa berubah menjadi truk itu bersembunyi dalam sebuah gudang tua milik Cade Yaeger (Mark Wahlberg) dan Tessa Yaeger (Nicola Peltz).

Sayang, akibat ulah teman Cade, Lucas (T.J. Miller), persembunyian Optimus bocor ke Cemtery Wind. Dengan terpaksa, Optimus pun keluar dari persembunyian dan bekerja sama dengan Cade untuk kabur dari Cemtery Wind. Namun, dalam hatinya, Optimus ragu apakah dirinya bisa mempercayai Cade, manusia, mengingat kawan-kawannya habis dibantai manusia. (Baca: Ini Judul Lengkap Transformers 4)

Kedangkalan cerita sudah terlihat dari kisah lama yang kembali diulang-ulang. Sebuah kubu Transformers harus bertahan dari tuding-tudingan yang diarahkan pada mereka sembari berperang dengan kubu Transformers lain. Di tengah perang itu, sekelompok manusia membantu kubu yang baik melawan yang jahat.

Parahnya, cerita dangkal ini didukung oleh dialog-dialog klise seperti, "Kita harus lawan Lockdown" atau "Kau akan mati di sini, Lockdown". Akting para pemainnya pun tak kalah parah, tidak natural dan kaku. Tokoh Tessa, misalnya, hanya bisa berteriak memanggil-manggil ayahnya dengan gaya seperti pemain sinetron.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untungnya, masih ada hiburan berupa pertarungan antar-Transformers yang megah dan penuh ledakan ala Michael Bay. Michael meningkatkan kadar aksi Transformers dalam film ini. Jumlahnya makin banyak, koreografinya makin brutal, plus efek visualnya makin detail.

Singkat kata, film ini menghibur di satu sisi tapi juga menyiksa di sisi lain. Sialnya, karena durasi film ini 165 menit, bisa dibayangkan bagaimana rasanya emosi dan fisik dibuat naik-turun lewat adegan aksi berkepanjangan, cerita dangkal, dan dialog klise selama 2,5 jam. 

ISTMAN M.P.

Berita Terpopuler
Ini Kata Cak Lontong Soal Kostum Nazi Ahmad Dhani 
Yayasan Cinta Budaya Indonesia Senang YKS Dihentikan 
Iwan Fals Kagumi Gaya Ceplas-Ceplos Ahok
Alasan Cinta Laura Dukung Jokowi-JK  

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

1 hari lalu

Cuplikan trailer Next Stop Paris, film hasil AI Generatif buatan TCL (Dok. Youtube)
Next Stop Paris, Film Romantis Hasil Kecanggihan AI

Produsen TV asal Cina, TCL, mengembangkan film romantis berbasis AI generatif.


7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

2 hari lalu

Poster film The Green Knight. Foto: Wikipedia.
7 Rekomendasi Film Fantasi yang Terinspirasi dari Cerita Legenda dan Dongeng

Film fantasi yang terinspirasi dari cerita legenda dan dongeng, ada The Green Knight.


8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

5 hari lalu

Mansion di film The Godfather (Paramount Picture)
8 Film Terbaik Sepanjang Masa Berdasarkan Rating IMDb

Untuk menemani liburan Idul Fitri, Anda bisa menonton deretan film terbaik sepanjang masa berdasarkan rating IMDb berikut ini.


Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

7 hari lalu

Aktor Christian Bale menghadiri pemutaran perdana film terbarunya, `Exodus:Gods and Kings` di Madrid, Spanyol, 4 Desember 2014. REUTERS
Christian Bale Berperan dalam Film The Bride sebagai Monster Frankenstein

Christian Bale menjadi monster Frankenstein dalam film The Bridge karya Maggie Gyllenhaal


7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

8 hari lalu

Film The Idea of You. (dok. Prime Video)
7 Film yang Diperankan Nicholas Galitzine

Nicholas Galitzine adalah seorang aktor muda yang sedang melesat, Galitzine telah membuktikan dirinya sebagai salah satu bintang muda yang paling menjanjikan di industri hiburan.


Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

9 hari lalu

Babe Cabita. Foto: Instagram/@noah_site
Deretan Film yang Pernah Dibintangi Babe Cabita

Selain terkenal sebagai komika, Babe Cabita juga pernah membintangi beberapa judul film, berikut di antaranya.


5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

10 hari lalu

The First Omen. Foto: Istimewa
5 Fakta The First Omen, Lanjutan Film Horor Klasik Tahun 1976

The First Omen adalah prekuel dari film horor supernatural klasik 1976 The Omen. The Omen mengungkap konspirasi setan yang melibatkan Pastor Brennan, Pastor Spiletto, dan Suster Teresa, yang rela mengorbankan nyawanya untuk melindungi Damien.


6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

11 hari lalu

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda. Foto: Canva
6 Film Horor yang Mengambil Tema Teori Konspirasi untuk Alur Ceritanya

Untuk menemani waktu lebaran, berikut ini rekomendasi film horor yang mengambil tema teori konspirasi. Film ini memiliki alur cerita unik dan berbeda.


8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

12 hari lalu

Reply 1988. Foto: Disney+ Hotstar
8 Rekomendasi Film dan Serial Disney+ Hotstar yang Cocok Ditonton Selama Mudik

Daftar film dan serial beragam genre di Disney+ Hotstar yang bisa menemani perjalanan mudik.


Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

13 hari lalu

Acara official trailer dan konferensi pers Dua Hati Biru. Foto: TEMPO| Jihan Ristiyanti.
Sinopsis Dua Hati Biru, Sekuel Dua Garis Biru yang Dibintangi Angga Yunanda

Berikut sinopsis film Dua Hati Biru yang merupakan sekuel dari film Dua Garis Biru. Film ini menceritakan kehidupan Bima dan Dara sebagai orangtua.