TEMPO.CO, Banyuwangi - Komedian Lies Hartono alias Cak Lontong ikut mengomentari kostum Nazi Jerman yang dikenakan penyanyi Ahmad Dhani dalam video klip untuk mendukung pasangan Prabowo Subianto-Hatta Rajasa. Menurut Cak Lontong, sebenarnya Dhani cukup kreatif mengemas video tersebut. "Itu kreatif, banget...banget...banget," kata Cak Lontong saat mengikuti kampanye calon presiden Joko Widodo di Banyuwangi, Kamis, 27 Juni 2014.
Namun, kata Cak Lontong, seharusnya Dhani berpikir panjang atas dampak yang akan ditimbulkan sebelum meluncurkan sebuah karya. Menurut alumnus Institut Teknologi Sepuluh Nopember ini, Dhani kini harus menerima risiko mendapat kritik dari sesama artis nasional maupun internasional, termasuk media internasional. "Ya, harusnya mikir," katanya. (Baca: Soal Baju Nazi, Dhani: Pers Luar Ada yang Dibayar)
Pada akhir wawancara, Cak Lontong yang juga bintang dalam acara Indonesia Lawak Klub di Trans 7 itu sempat berseloroh bahwa kostum Nazi yang dikenakan Dhani masih lebih baik ketimbang pentolan grup Mahadewa itu tampil tanpa busana. "Kalau telanjang bakal lebih mengkhawatirkan," ucapnya terbahak.
Video kampanye Ahmad Dhani dengan judul Indonesia Bangkit itu menjadi sorotan media Jerman, Der Spiegel. Sebab, Dhani memakai seragam menyerupai baju milik tangan kanan Adolf Hitler, Heinrich Himmler. (Baca: Ahmad Dhani Akui Punya Seragam Nazi)
Cak Lontong yang naik daun berkat ajang Stand Up Comedy Show di Metro TV ini telah mendeklarasikan diri sebagai tim sukses Jokowi-JK. Dalam kunjungan Jokowi ke Banyuwangi, Jumat, 27 Juni 2014, Cak Lontong juga ikut.
Dia memakai kemeja kotak-kotak merah seperti yang dikenakan Jokowi. Kehadiran Cak Lontong ini pun tak luput dari serbuan massa. Para pedagang di Pasar Rogojampi memanggil-manggil namanya dan mengajaknya berfoto.
IKA NINGTYAS
Terpopuler:
Sidang Isbat Penentuan Awal Ramadan Besok
Enam Pengusaha RI Masuk Daftar 48 Dermawan Asia
Buntut Kasus YKS, Tayangan Hipnoterapi Dilarang
Bens Leo: Lecehkan Benyamin, Lecehkan Ikon Betawi
Temui Ahok, Adik Prabowo: Oke Pak Gubernur