Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Saut Terbitkan Novel Baru Berbahasa Batak  

Editor

Kurniawan

image-gnews
Sampul novel berbahasa Batak,
Sampul novel berbahasa Batak, "Si Tumoing: Pasiding Holang Paimpos Holong", dan kumpulan puisi "Masih: Meski Bukan yang Dulu" karya Saut Poltak Tambunan, yang akan diluncurkan pada Sabtu, 28 Juni 2014 di TMII
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Kegundahan novelis Saut Poltak Tambunan terhadap semakin terpuruknya budaya Batak, khususnya sastra Batak, mendorong Saut untuk turun gelanggang dengan menerbitkan sejumlah karya sastra Batak dalam beberapa tahun belakangan ini.

Kini, sastrawan kelahiran Balige, Sumatera Utara, itu akan menerbitkan novel berbahasa Batak terbaru berjudul Si Tumoing: Pasiding Holang Paimpos Holong dan kumpulan puisi Masih: Meski Bukan yang Dulu di Anjungan Sumatera Utara Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Jakarta, pada Sabtu, 28 Juni 2014, pukul 14.00 WIB.

"Melihat tren penutur bahasa Batak yang makin menurun, saya merasa terpanggil untuk berbuat sesuatu. Sebagai sastrawan, ya, lewat tulisan," kata Saut di Jakarta pada Senin, 23 Juni 2014.

Selama ini Saut dikenal sebagai penulis novel berbahasa Indonesia. Sudah sekitar 50 judul novel yang dia terbitkan. Dia terkenal di era 1980-an lewat sejumlah roman yang laris, seperti Hatiku Bukan Pualam, Harga Diri, Kembalikan Anakku, Lia Nathalia, dan Permata Hati. Beberapa novel itu juga diangkat ke layar lebar dan sinetron.

Setelah lama tak berkarya, belakangan dia muncul lagi dengan sejumlah karya, terutama berbahasa Batak, seperti kumpulan cerpen Mangongkal Holi serta novel novel dwibahasa Batak-Indonesia untuk anak-anak, Mandera na Metmet, dan novel Si Tumoing: Manggorga Ari Sogot. Karya-karya Saut adalah bentuk sastra Batak modern pertama yang pernah terbit.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Saut terpanggil untuk menulis sastra Batak ketika pada 2011 Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan menyatakan pada akhir abad ke-21 nanti 90 persen bahasa daerah terancam punah. Bila dilihat dari 746 bahasa daerah yang masih ada saat ini, maka akan tersisa sekitar 75 bahasa daerah saja. Dia pun mulai mengkhawatirkan nasib bahasa Batak dan akhirnya mulai menulis dalam bahasa Batak. Dia juga mendorong gerakan sastra Batak (Toba) dengan menggagas Selasar Pena Talenta, penerbit sejumlah buku berbahasa Batak.

Novel terbarunya Si Tumoing: Pasiding Holang Paimpos Holong akan diluncurkan dalam diskusi "Sastra dan Kearifan Lokal dalam Keberagaman Etnik di Indonesia" di TMII. Diskusi itu akan dihadiri Bupati Serdang Bedagai Soekirman, motivator Jansen Sinamo, dan pengarang asal Makassar, Khrisna Pabichara.

KURNIAWAN

Berita lain:
Dirampok, Caddy Golf Melawan dengan Tendangan Maut
Rapor Merah DKI, Jokowi Diminta Mundur
Kejanggalan Pembunuhan di Rumah Tentara Bandung
Midnight Sale, Pengunjung Serbu Sepatu dan Tas
Ini Tip Midnight Sale dari Pengusaha Mal
Tip Hindari Kehabisan Tenaga Saat Midnight Sale
Harga Kopi Starbucks Naik Satu Dolar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

39 hari lalu

Siswa SDN 295 Pinrang, Sulawesi Selatan, sedang belajar bahasa daerah aksara Lontara Bugis, Sabtu 13 Februari 2021. TEMPO | Didit Hariyadi
Kemdikbudristek Sebut 11 Bahasa Daerah Punah, Apa Penyebab dan Dampaknya?

Sebanyak 11 bahasa daerah dinyatakan punah, 19 lainnya terancam punah. Guru besar Unair menjelaskan penyebab, dampak, dan upaya mencegahnya.


5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

31 Oktober 2017

Front Page Cantik. Duduk Silang Kaki. shutterstock.com
5 Bahasa Tubuh dan Maknanya. Seperti Apa Orang yang Percaya Diri?

Tanpa kita sadari, bahasa tubuh seseorang bisa menjadi cermin karakternya.


Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

30 Oktober 2017

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan di pendopo Balai Kota Jakarta, Jumat, 27 Oktober 2017. TEMPO/Larissa
Sumpah Pemuda, Anies: Siswa di DKI Idealnya Belajar Bahasa Daerah

Dalam memperingati Hari Sumpah Pemuda 2017, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, idealnya, siswa di DKI juga belajar bahasa daerah.


Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

26 Oktober 2017

Suasana pemandangan Danau Toba yang dilihat dari desa Tongging, Karo, Sumut, Sabtu (25/01). Tempo/Dian Triyuli Handoko
Ada Aturan Wajib Gunakan Bahasa Indonesia di Sumut

Aturan dalam bentuk Perda baru di Sumut itu mewajibkan warga Sumut menggunakan Bahasa Indonesia di tempat umum.


Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

26 Oktober 2017

Ini yang Perlu Dilakukan Agar Efektif Belajar Bahasa Inggris
Hadapi Era Globalisasi, Bahasa Inggris Adalah Keharusan

Belajar bahasa Inggris semakin diperlukan di era global, terutama di kota besar seperti Jakarta


Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

29 Agustus 2017

Ilustrasi bahasa daerah. TEMPO/Imam Sukamto
Hasil Penelitian, 7 Bahasa Daerah di Maluku Punah, 22 Terancam

Potensi punahnya bahasa daerah juga disebabkan adanya pergeseran nilai-nilai budaya di masyarakat.


3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

4 Mei 2017

sxc.hu
3 Bahasa Asing yang Dianggap Sulit Dipelajari

Apa saja tiga bahasa asing yang dianggap paling sulit itu?


Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

2 Februari 2017

sxc.hu
Using Banyuwangi Masuk Bahasa Jawa atau Bukan?  

Ketua Yayasan Kebudayaan Rancage Rahmat Taufiq Hidayat mengatakan karya sastra berbahasa Using masih menjadi perdebatan. Masuk bahasa Jawa atau bukan?


Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

31 Januari 2017

Ilustrasi pria bermain dengan anak-anak. baby.ru
Kapan Waktu yang Tepat Belajar Bahasa Inggris?

Konon, belajar bahasa Inggris itu lebih baik sejak balita. Fakta atau mitos?


Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

10 Januari 2017

sxc.hu
Keunikan Kemampuan Sinestesia: Bisa 'Mendengar' Warna  

Orang-orang yang bisa berbahasa asing dapat melihat warna tertentu saat mendengarkan musik, atau menyaksikan huruf-huruf dalam warna spesifik.