TEMPO.CO, Jakarta - Yayuk Basuki termasuk blakblakan mengungkapkan dana yang dihabiskannya agar bisa lolos ke Senayan. Petenis yang pernah meraih posisi 19 besar di dunia itu mengaku menghabiskan dana sebesar Rp 1,5 miliar. Uang tersebut diambil dari simpanan dananya serta sedikit bantuan dari partai.
"Sejak dulu untuk ikut turnamen saya selalu membiayai sendiri. Kalau untuk negara saya ikhlas," kata Yayuk kepada Tempo.
Yayuk Basuki tidak ada niat mencari cara agar uangnya itu kembali jika sudah duduk di DPR nanti. Selain dari tabungan, Yayuk rela melego satu mobilnya, Kia Sportage, untuk membiayai kampanye. Ini bukan pertama kali Yayuk mengorbankan mobilnya. Pada 2010, dia pernah melakukan hal yang sama untuk melakukan laga tanding anak didiknya yang membutuhkan uang Rp 800 juta.
"Banyak orang yang menjual rumah, tapi saya hanya lepas mobil dan itu sudah saya perkirakan harganya," kata Yayuk yang menjual mobil itu ke salah satu temannya.
Yayuk mengaku memang memiliki hobi koleksi mobil sejak lama. "Itu dulu, ketika masih ada income hasil dari kerja profesional. Ada kesenangan saja, tapi sekarang enggak. Saya lebih memilih memakai taksi," katanya.
Mental kuat serta rasa optimistis yang dipupuk selama menjadi atlet tenis menjadi salah satu penyebab kuat bagi Yayuk Basuki untuk bisa lolos ke Senayan. Yayuk yang mencalonkan diri dari Partai Amanat Nasional (PAN) meraih suara tertinggi dengan 35.782 suara di daerah pemilihan Jawa Tengah I (Kota Semarang, Kabupaten Semarang, Kabupaten Kendal, dan Kota Salatiga). "Kepercayaan diri seorang atlet bisa dikatakan melekat. Insya Allah mentalnya dapat. Bagi atlet menang kalah itu hal yang biasa," kata Yayuk.
Yayuk Basuki mengaku bukan tipe yang menebar janji kepada konstituennya. Bahkan, atlet yang selama 26 tahun membela Indonesia itu tidak banyak memiliki visi dan misi. Yayuk lebih memilih turun ke bawah mendatangi sekolah-sekolah yang berada di pelosok dengan kondisi menyedihkan serta meluangkan waktu bertemu para nelayan. "Saya bukan tipe orang malas, saya suka belajar. Tidak semua atlet memiliki kompentensi kemampuan intelektual," ujar Yayuk yang mengatakan politik juga ditemukan di dalam bidang olahraga.
Rencananya Yayuk Basuki akan memilih Komisi 10 yang mengurusi pendidikan, olahraga, wisata, serta kebudayaan. Wanita 43 tahun itu sadar reputasi anggota DPR berada dalam rapor merah. Dengan kondisi seperti itu, banyak rakyat yang pesimis akan ada perubahan pada kinerja anggota Dewan. "Bagaimana caranya memutarbalikkan fakta. Saya akui dari awal tidak mudah. Saya berangkat dengan niat baik," ucapnya.
ALIA FATHIYAH
Berita Lain:
Kondisi Membaik, Paul McCartney Keluar dari RS
Maia: AQJ Trauma Lihat Mobil Ngebut
Hanya Maia yang Datang ke Sidang AQJ