TEMPO.CO, Surakarta - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Surakarta, akan menggelar pementasan wayang orang spesial, Selasa pekan depan, 20 Mei mendatang. Berbeda dengan pertunjukan Wayang Orang Sriwedari selama ini, kesenian itu di halaman Balai Kota.
Kepala Disbudpar Kota Surakarta, Eni Tyasni Suzzana, mengatakan alasannya, ingin lebih mendekatkan wayang orang kepada masyarakat. Untuk itu, penyelenggara akan menyiapkan tiga panggung besar.
Baca Juga:
Sebanyak 98 orang seniman akan tampil, dalam pertunjuk
an yang mengambil lakon dari Kitab Ramayana. Kebanyakan berasal dari komunitas Wayang Orang Sriwedari, yang selama ini pentas setiap malam. "Kami akan melibatkan seniman muda agar regenerasi kesenian wayang orang bisa berjalan," kata Eni, Jumat (16/5).
Seniman muda yang akan dilibatkan adalah siswa Sekolah Menengah Kejuruan 8 yang dulu dikenal sebagai Sekolah Menengah Kesenian Indonesia. Pementasan wayang itu juga melibatkan sejumlah penari dari Institus Seni Indonesa Surakarta.
Eni menjamin, pementasan itu berbeda dengan pementasan reguler di Sriwedari. "Kami menggunakan tata panggung, tata musik dan tata cahaya dengan peralatan mumpuni," katanya. Masyarakat bisa menyaksikan secara cuma-cuma.
Menurut Sutradara Agus Prasetyo, pagelaran itu akan mengambil cerita Kumbakarna Labuh Nagara. Lakon itu, menceritakan sebuah perjuangan dan rasa nasionalisme Kumbakarna terhadap tanah kelahirannya. "Selama ini tokoh raksasa dalam pewayangan selalu dipandang buruk," katanya.
Namun, tokoh Kumbakarna yang juga raksasa itu, memiliki rasa nasionalisme yang sangat tinggi. "Bahkan dia rela mati membela tanah airnya," kata Agus. AHMAD RAFIQ