TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Nugie menyatakan prihatin dengan kasus pelecehan seksual yang terjadi di TK Jakarta International School (JIS). "Ini menjelaskan bahwa ada kegagalan perlindungan terhadap warga di negara ini. Terutama yang paling dasar dalam perkembangan hidup warga di ranah pendidikan yaitu sekolah," kata adik Katon Bagaskara ini, Kamis, 24 April 2014.
Penyanyi berusia 43 tahun ini mengatakan kasus pelecehan anak yang belakangan marak merupakan salah satu dari begitu banyaknya pelanggaran kemanusiaan yang terjadi dan sangat mengerikan. "Apalagi hal ini terjadi di institusi yang seharusnya menjadi contoh bagi banyak pihak," ujar dia.
Personel band The Dance Company itu menyoroti kasus JIS sebagai sebuah ancaman serius dunia pendidikan. "Ancaman serius bukan soal besar dan kecil, tetapi sebuah ancaman negara karena hal itu sudah tertulis dan menjadi hak warga negara yang dilindungi oleh Undang-Undang Dasar 45," katanya.
Penyanyi yang suka bersepeda ini menyatakan secara pribadi dia dan istrinya lebih percaya pada model sekolah konvensional. "Model sekolah yang dulu kami jalani," ujar dia. Anak-anak Nugie disekolahkan di sekolah yayasan yang sewaktu kecil ia dan istrinya juga bersekolah di sana.
"Memang terkesan konvensional. Tapi saya dan istri yakin ini sebagai pembekalan yang mumpuni karena sudah terukur dari saya dan istri," katanya. Selain itu, sekolah konvensional dianggap mampu memberikan pembekalan tentang keamanan diri dari orang asing dan orang yang bertingkah aneh.
HADRIANI P
Topik terhangat:
Hadi Poernomo | Pelecehan Siswa JIS | Kisruh PPP | Jokowi | Prabowo
Berita terpopuler:
Ahok: Kita Beragama tapi Tak Bertuhan
Gagal ke Senayan, Roy Suryo Tuding Ada Manipulasi
Kebakaran Pasar Senen, 33 Unit Damkar Diturunkan