TEMPO.CO, Jakarta - Untuk ke-14 kalinya festival film Eropa, 'Europe On Screen' (EOS) kembali digelar di Indonesia. Sebanyak 71 film yang berasal dari 26 negara Eropa (22 dari 28 negara Uni Eropa dan empat negara Eropa lain seperti Islandia, Norwegia, Serbia, dan Swiss) akan diputar pada 2-11 Mei 2014 di sembilan kota di Indonesia.
Banda Aceh, Bandung, Denpasar, Makassar, Medan, Padang, Surabaya, dan Yogyakarta menjadi delapan kota terpilih selain Jakarta yang turut memutarkan 48 film secara gratis.
Duta besar Uni Eropa untuk Indonesia, Olof Skoog menyatakan, film bukan hanya sebagai media yang menampilkan ekspresi menakjubkan dari keragaman budaya di negara-negara Eropa, lebih dari itu film-film yang akan diputar ini merupakan cara yang ampuh untuk mengkomunikasikan ide-ide lintas batas.
"Sebagian dari film ini akan menghibur, sebagian lagi akan memprovokasi," kata Olof. Saat konferensi pers yang berlangsung di Hotel Kempinski, Grand Indonesia, Olof juga menyatakan, hingga saat ini film produksi Hollywood masih sangat mendominasi perfilman dunia.
Stigma masyarakat terhadap film Eropa yang muncul saat ini ingin didobrak oleh Orlow Seunke, selaku direktur dari festival EOS 2014. Film-film Eropa terpilih untuk festival kali ini memiliki unsur tema penceritaan yang beragam. (Baca : Festival Film Europe on Screen Digelar Mei)
Menurut Orlow sebenarnya Eropa banyak memproduksi film, sama seperti di Amerika. Di Eropa pun ada film hiburan semacam 'Johnny English' tapi film Eropa dalam pandangan orang adalah film yang lambat, sulit dipahami, sangat artistik.
"Mereka berpikir film Eropa gelap, membosankan, banyak dialog, dengan akhir yang terbuka (open ending), saya harap festival ini bisa mengubah citra tersebut," kata Orlow.
Pada tahun ini sebanyak 15 film akan diputar pada sesi XTRA, 19 film dalam kategori DISCOVERY, 15 buah film di kategori DOCU, 7 buah film untuk kategori film anak (CHILDREN), 7 buah film kategori RETRO, dan 8 bush film bertema keluarga yang diputar pada sesi layar tancap (open air).
AISHA
Berita Terpopuler
Gagal Nyapres, Rhoma Irama Jadi Raja Dangdut Lagi
Richard Gere Kencan dengan Padma Laksmi
Rhoma Effect Pengaruhi Dapil Neraka
Olla Ramlan Pilih Sekolah Anak Berbasis Agama