TEMPO.CO, Denpasar - Film-film musikal karya anak negeri bakal diputar di Bentara Budaya Bali pada Sabtu-Minggu, 19-20 April 2014. Pemutaran untuk meningkatkan apresiasi terhadap karya-karya yang menampilkan kekayaan kreativitas melalui musik. "Kita harapkan dapat memberikan wawasan baru dan pengetahuan bagi masyarakat utamanya generasi muda," ujar Juwitta K. Lasut, pengelola Bentara Budaya Bali, Kamis, 17 April 2014.
Beberapa karya pilihan dalam acara yang digelar bersama Udayana Science Club (USC) itu adalah film Berdansa Bersama Shaggydog (2013), Rock for Kamtis (2012), Anak Naga Beranak Naga (2006), Petualangan Sherina (2001), Realita Cinta dan Rock n Roll (2006), dan Keroncong I Love to Sing (2009).
Film-film tersebut memiliki tema yang berbeda meski memiliki kesamaan yakni kreativitas dalam bermusik melalui film. Seperti film Berdansa Bersama Shaggydog, mengisahkan bagaimana grup musik Shaggydog memulai karier dari gang kecil di Yogyakarta. Film hasil garapan sutradara E.F. Tedjo Baskoro ini, menggambarkan ketekunan dan tekad grup musik Shaggydog dalam mengangkat kondisi sosial Yogyakarta yang tertuang secara tersirat dalam lirik-lirik lagu mereka.
Sebagaimana film Rock for Kamtis yang juga mengisahkan perjalanan sebuah grup musik, yaitu Endank Soekamti. Dalam film ini, tampak banyak pihak yang mendukung karier grup musik yang telah terbentuk selama 12 tahun ini. Dimulai dari para penggemar fanatik mereka hingga beberapa artis seperti Eross Chandra, Tora Sudiro, dan Endah N Rhesa.
Selanjutnya adalah film Anak Naga Beranak Naga, adalah sebentuk ide yang mempersembahkan satu kisah panjang maestro gambang kromong, Cim Masnah, berikut kisahnya dari panggung ke panggung. Cim Masnah belum lama ini meninggal di usia 88 tahun, dan film ini mempresentasikan gambang kromong sebagai sebuah musik akulturatif dari etnis-etnis di Indonesia, bermula dua abad lalu. Film ini adalah sebuah catatan yang bernada puitis sekaligus humanis, gambaran yang komikal terhadap musik-musik yang terpinggirkan berikut budayanya.
Sinema Bentara kali ini juga menghadirkan film yang mengangkat dunia musik keroncong berikut tokoh-tokoh legendarisnya yakni Andjar Ani, Waldjinah, dan Gesang. Melalui kisah para tokoh ini, film bertajuk Keroncong I Love to Sing menuturkan keindahan mendayu dari langgam musik ini sekaligus mencoba mengubah pandangan stereotif masyarakat tentang musik kerocong yang dianggap kampungan. Film-film ini ditayangkan berkat kerja sama Bentara Budaya dengan Forum Film Dokumenter.
ROFIQI HASAN
Berita Lain:
Kim-Kanye Akan Menikah, Kris Jenner Kelelahan
Gaston Selingkuh, Mama Jupe: Sama dengan Zamanku
Lorde Kaget Terlihat Cantik di Majalah
Gagal Nikah, Jupe Masih Tunggu Alasan Gaston