TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Millane Fernandez mengaku banyak sekali yang menyebutnya pecicilan. "Kata orang, aku itu pecicilan atau seperti cacing kepanasan," kata Millane pada pertengahan Maret 2014 di Jakarta.
Millane mengaku sejak kecil merupakan anak yang sangat aktif. Gadis 27 tahun ini bercerita bahwa kemungkinan sifat terlalu aktifnya bahkan mendekati tomboi itu didapat dari sang ibu, yang juga tomboi.
Menurut pemilik rambut panjang ini, alih-alih mengoleksi sepatu atau baju seperti kebanyakan wanita, sang ibu justru lebih suka mengoleksi mesin bor hingga 100 buah. Bila ada rumah bocor atau pintu rusak, sang ibu langsung siap membenahinya. "Kebalikannya, papa aku justru yang suka masak," katanya tertawa.
Selain itu, menjadi satu-satunya anak perempuan dalam keluarga membuatnya semakin sering berkelakuan seperti lelaki dan tidak terlalu kemayu. Sejak kecil, kedua abangnya selalu jail dengan memberikan berbagai syarat bila Millane ingin bermain bersama mereka.
Pada usia 6 tahun, misalnya, Millane pernah diminta untuk memakan jangkrik yang berukuran besar demi lolos ujian ikut kelompok kedua abangnya. "Mereka tangkap jangkrik, ditancep dengan tusuk sate, dan dibakar, lalu nyuruh aku makan. Rasanya kayak ayam, deh," ujar Millane mengingat pengalamannya itu sambil terkekeh.
Syarat lain, abangnya pun pernah memintanya melompat dari rumah pohon saat masih kecil. Biru-biru di badannya tidak membuat penyuka nasi rawon ini kapok mengikuti syarat yang diberikan kedua abangnya.
Lain waktu, dagu Millane pernah sobek dan sempat dijahit hingga tiga kali karena kakaknya tidak menangkap saat Millane lompat dari atas lemari saat mencoba terbang seperti Superman. Lalu dagunya juga harus kembali dijahit karena terbentur pinggir kolam renang saat bermain air.
"Aku memang enggak pernah bisa diam. Di paha, aku juga pernah dijahit 16 jahitan," kata gadis kelahiran Jakarta ini. Hal itu terjadi karena ia berusaha melewati bawah pagar yang sudah dipasangi kawat berduri. (Baca: Cita Rasa Jazz dan Geliat Cross Genre)
Saat ini pelantun lagu The World is Ours, lagu resmi Piala Dunia oleh Coca Cola versi Indonesia, ini masih sering bersikap tomboi. Namun tidak seheboh saat kecil. "Ya, aku coba seimbangi antara feminin dan tomboi aja, deh," katanya.
MITRA TARIGAN
Berita Terpopuler
Istri Tak Raih Award, Dude: Alyssa Menangkan Saya
'Penderes dan Pengidep', Film Terbaik dari Pelajar
Lebih 1 Juta Orang Tonton Video Agnes Monica
Melody JKT 48 Masuk Trending Topic Twitter