TEMPO.CO, Jakarta - Melanie Subono hadir dalam acara bakar lilin dan doa bersama yang berlangsung di Bundaran Hotel Indonesia, Sudirman-Thamrin, Jakarta Pusat, Selasa, 1 April 2014. Melanie yang merupakan Duta Anti-perbudakan Migrant Care ini memang memiliki kepedulian yang sangat besar terhadap nasib tenaga kerja Indonesia, termasuk Satinah.
"Presiden kita responsnya tulalit, seolah sudah tuli terhadap nasib Satinah," kata putri promotor musik Adrie Subono ini. Wanita 37 tahun ini mengaku kecewa dengan pemerintah dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang lamban menangani kasus Satinah. "Padahal para TKI di luar negeri berperan besar menyumbangkan devisa."
Kekecewaan Melanie terhadap kinerja Presiden SBY yang dianggap bisa menyelesaikan masalah ini. "Untuk masalah ini, saya sangat berharap besar dengan kepemimpinan SBY. Dulu saya memilih dan mengagung-agungkan Presiden SBY, ternyata tidak berbuat banyak dalam masalah ini," katanya kecewa.
Melanie melanjutkan, "Gue jadi merasa kecewa, apalagi uang diyat untuk Satinah belum terkumpul. Padahal Satinah membutuhkan uang diyat tersebut agar tidak dihukum pancung di Arab Saudi." (Baca: Melanie Subono Akan Dampingi Keluarga Satinah)
Selama dua pekan, Melanie berhasil mengumpulkan uang hampir Rp 3 miliar. Namun, saat mengkonfirmasikan ke Kementerian Luar Negeri, ia mendapat kabar ternyata uang diyat Satinah belum cukup.
TKI Satinah akan dihukum pancung di Arab Saudi pada Kamis, 3 April 2014. Satinah bisa bebas bila membayar tebusan ke keluarga korban Rp 25 miliar.
HADRIANI P
Berita Terpopuler
Ini Trik Sukses Agnes Monica Tembus Amerika
J-Law Bujuk Shailene Woodley Main di Divergent
Pernikahan Gay Legal, Elton John Segera Menikah
MH370 Akan Dibuat Film?