TEMPO.CO, Jakarta - Erdian Aji Prihartanto atau Anji, 34 tahun, aktif di media sosial. Dia gemar menceritakan berbagai pengalamannya selama beriwisata di Tanah Air. Cerita yang diunggah tidak hanya tentang keindahan tempat wisata, tetapi juga kritik tentang pengelolaan yang tak profesional.
Contohnya adalah ketika dia mengunjungi Pantai Air Manis di Sumatera Barat. Anji geregetan karena tempat wisata itu sangat kotor. "Padahal, tempat itu potensial menjadi obyek wisata. Daerah itu sangat tidak terjaga, kotor, penuh sampah," kata dia, kala ditemui pada peluncuran Festival Legu Gam pada 27 Maret 2014 di Gedung Sapta Pesona.
Dengan berbagi pengalaman lewat tulisan di media sosal, dia berharap follower-nya bisa mengikuti perkembangan. "Saya sedang mencari info tempat mana saja yang bagus di Ternate," ujarnya.
Adapun dalam kegiatan bermusik, Anji sedang mempersiapkan album kedua yang sudah tergarap 90 persen. Di album ini dia berkolaborasi dengan artis Malaysia dan Taiwan. "Lagu saya dinyanyikan dalam bahasa Mandarin," kata lulusan Sastra Cina Universitas Indonesia ini.
Mengenai Sastra Cina yang dipelajarinya, Anji mengenang dia pernah menjadi guru bahasa Cina di Sekolah Menengah Kejuruan 20 di Jalan RS Fatmawati, Jakarta Selatan. Bahkan, dia juga sempat kerja di Departemen Tenaga Kerja yang menyiapkan silabus sertifikasi dan standardisasi tenaga kerja Indonesia.
"Bahasa Cina selalu menarik. Dalam budaya terjadi penyebaran masyarakat Cina di seluruh negara dan China Town selalu ada di setiap negara," ujarnya.
EVIETA FADJAR
Berita Terpopuler
Konser yang Paling Diingat GIGI: Yogya
Filosofi Jawa Kuno Tujuh Bulanan Arumi Bachsin
Mimpi GIGI di Ultah ke-20, Tampil di Kecamatan
Angkat Beban Olahraga Favorit Tara Basro