Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Dalam Wayang Orang, Otong Koil Bunuh Stevie Item

Editor

Heru Triyono

image-gnews
Stevie Item pemeran utama Ekalaya beradu adegan dengan Sophia Mueller pemeran Anggraeni dalam gladi resik pertunjukan musikal pendek Wayang Orang Rock Ekalaya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta (14/3). Pementasan paduan kolaborasi unik yang mempertemukan gamelan dan rock serta wayang dan gitar melibatkan sejumlah artis serta musisi rock diantaranya, Stevie Item, Otong Koil, Jikun rif, Candil, dan Sofia Latjuba. TEMPO/Nurdiansah
Stevie Item pemeran utama Ekalaya beradu adegan dengan Sophia Mueller pemeran Anggraeni dalam gladi resik pertunjukan musikal pendek Wayang Orang Rock Ekalaya di Tennis Indoor Senayan, Jakarta (14/3). Pementasan paduan kolaborasi unik yang mempertemukan gamelan dan rock serta wayang dan gitar melibatkan sejumlah artis serta musisi rock diantaranya, Stevie Item, Otong Koil, Jikun rif, Candil, dan Sofia Latjuba. TEMPO/Nurdiansah
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Sutradara Wayang Orang Rock Ekalaya, Arie Apriludy alias Arie Dagienkz kaget atas performa musikus yang ia gandeng sebagai aktor dadakan dalam pertunjukannya. Apalagi mengingat waktu latihan yang relatif pendek--baru dimulai Januari lalu. "Kami latihannya parsial, baru latihan penuh dengan band seminggu terakhir," ujar dia seusai pertunjukan di Tennis Indoor Senayan, Sabtu lalu, 15 Maret 2014.

Di panggung, sebagian besar aktor dadakan ini ternyata mampu menghidupkan karakter tokohnya. Jikun, gitaris /rif, misalnya, tampil cemerlang dalam pertunjukan ini. Dia menampilkan Durna yang kerap nyerocos dalam bahasa Sunda. Ia mampu menyeimbangkan akting saat beradegan kocak atau serius. Begitu pula akting Otong Koil, sebagai Arjuna, yang mengeksekusi adegan klimaks, yaitu kematian Ekalaya--yang diperankan Stevie Item.

Menurut Arie, adegannya berhasil. Itu tampak pada adegan duel gitar Ekalaya dan Arjuna yang memainkan berbagai lagu rock yang keras, dengan babak final lagu Heavy Rotation dari JKT48.

Para pemain juga terlihat cukup rileks, berbeda dengan saat geladi resik yang sempat disaksikan Tempo. Mereka bahkan kerap berimprovisasi di luar dialog, sehingga pertunjukan molor sekitar 20 menit, dan nyaris berdurasi 2,5 jam. "Karena saya lihat reaksi penonton baik, jadi saya biarkan saja mereka berimprovisasi," Arie menambahkan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Keinginan Arie menyajikan raungan vokal dan riff gitar penuh distorsi secara langsung ke atas panggung terpenuhi. Penampilan Jikun dari /rif, Otong dari Koil, dan Stevie Item dinilai melebihi harapan. Hal ini mMengingat jam terbang para pemain tersebut dalam berakting bisa dibilang nihil. Meskipun kursi penonton Tennis Indoor Senayan tak bisa dibilang penuh, setidaknya para penonton memberikan sambutan antusias sepanjang pertunjukan.
(Baca juga: Wayang Rock Ekalaya, Kolaborasi Wayang dan Rock)

RATNANING ASIH

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

20 November 2021

Konvensi Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) Bidang Pedalangan dan Pewayangan di Yogyakarta, Jumat, 19 November 2021. Tempo/Pribadi Wicaksono
Cerita Wayang Kulit Indonesia yang Digemari di Luar Negeri

Wayang kulit merupakan salah satu karya adiluhung Indonesia telah diakui oleh UNESCO melalui penetapan resmi pada 2003.


Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

21 Januari 2019

Pementasan wayang potehi di Klenteng Sin Tek Bio dalam perayaan Dewa Bumi Hok Tek Ceng Sin, Minggu, 20 Januari 2019 (TEMPO/Bram Setiawan)
Jadi Hiburan, Wayang Potehi pun Digelar dengan Guyonan ala Jawa

Wayang potehi dipentaskan pada 20-21 Januari dalam perayaan ulang tahun Hok Tek Ceng Sin, atau Dewa Bumi untuk kemakmuran dan jasa.


Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

11 November 2018

Sejumlah artis Ibu Kota dari Partai NasDem berfoto bersama sebelum mendaftarkan diri menjadi bakal calon legislatif (caleg) di kantor KPU, Jakarta, Senin, 16 Juli 2018. NasDem mengajukan 20.391 calon anggota legislatif, mulai tingkat pusat, provinsi, kabupaten/kota, hingga DPD, di antaranya artis Nafa Urbach, Tessa Kaunang, Addies Adelia, dan Krisna Mukti. TEMPO/M Taufan Rengganis
Pesan di Balik Cerita Wayang Kulit pada Ulang Tahun ke-7 NasDem

Pertunjukan wayang kulit semalam suntuk ini digelar pada hari ke-2 perayaan ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah.


Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

11 November 2018

Ketua Umum Partai Nasdem dan Wakil Presiden Jusuf Kalla hadir dalam acara penutupan pekan orientasi calon legislatif Partai Nasdem di Hotel Mercure Ancol, Jakarta pada Senin, 3 September 2018.  TEMPO/Dewi Nurita
Ulang Tahun NasDem ke-7 Diwarnai Pertunjukan Wayang Kulit

Acara ulang tahun NasDem di Karanganyar, Jawa Tengah, akan ditutup dengan pembekalan calon legislatif partai di wilayah Jawa Tengah dan Yogyakarta.


Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

27 Januari 2018

Pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa yang dihadiri Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri dan Mendagri Tjahjo Kumolo di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Dalang Favorit Jokowi Meriahkan Pagelaran Wayang di Ultah PDIP

Menurut panitia acara pagelaran wayang, Ki Purwo Asmoro yang tampil di acara ulang tahun PDIP ini adalah dalang favorit Presiden Jokowi.


Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

27 Januari 2018

Ketua Umum Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri, memotong tumpeng saat menghadiri pagelaran wayang dengan lakon Bima Jumeneng Guru Bangsa di Tugu Proklamasi, Menteng, Jakarta Pusat, 27 Januari 2018. TEMPO/Dewi Nurita
Megawati Soekarnoputri Hadiri Pagelaran Wayang di Tugu Proklamasi

Megawati mulai menyukai wayang sejak kecil karena ayahnya, Presiden RI ke-1 Soekarno kerap menggelar pertunjukan wayang di Istana.


Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

11 November 2017

Dalang Ki Purbo Asmoro mengajarkan siswa memainkan wayang kulit di Jakarta Intercultural School (JIS) Elementary, Jakarta, 2 November 2017. Tempo/Ilham Fikri
Wayang Kulit Ambil Bagian dalam Festival Europalia di Belgia

Wayang kulit menjadi salah satu benda seni yang dipamerkan dalam rangkaian Festival Europalia Indonesia di museum Kota Binche.


Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

26 September 2017

Wayang kulit karakter Gatotkaca hadir di serial Star Trek: Discovery. (Star Trek: Discovery)
Ada Wayang Kulit dalam Star Trek: Discovery, Karakter Siapa?

Ada wayang kulit dalam serial televisi Star Trek: Discovery episode terbaru yang tayang pada akhir pekan lalu.


PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

7 Juli 2017

Dua orang seniman berlakon sebagai Petruk dan Gareng dalam pertunjukan kesenian wayang orang yang berjudul Jayabaya Mukswa di Gedung Wayang Orang Sriwedari, Surakarta (31/3). TEMPO/ Nita Dian
PT KAI Sumbang Wayang Orang Sriwedari Solo Uang Rp 223 Juta

Pada Maret lalu, PT KAI juga menyerahkan bantuan senilai Rp 150 juta untuk gedung kesenian itu.


Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

3 Juli 2017

Penari Wayang Orang mementaskan Pentas Opera Ramayana pada acara Bakdan Neng Solo di Benteng Vantenburg, Solo, Jawa Tengah, 28 Juni 2017. Pentas tersebut digelar sebagai promosi kota sekaligus diharapkan dapat memberikan hiburan bagi pemudik maupun warga yang berlibur di Kota Solo saat lebaran 2017. ANTARA FOTO
Opera Ramayana: Murka Rahwana di Hari Raya

Lakon Rama Tambak dalam Opera Ranayana ini tak hanya menyuguhkan konflik antar-kerajaan, tapi juga menyelipkan pesan-pesan lingkungan.