TEMPO.CO, Yogyakarta - Festival film "Like the Unlike Film and Culture Festival" memutar sejumlah film berlatar kondisi Yunani ketika dilanda krisis ekonomi. Festival ini digelar di Dusun Jogja Village Inn, Yogyakarta, pada 16-18 Maret 2014.
Pendiri "Like the Unlike Film and Culture Festival", Ruard Wallis de Vries, mengatakan film Yunani layak diputar karena para sineasnya bekerja keras dalam membuat film di tengah keterpurukan ekonomi yang menimpa negara itu. Yunani diterpa resesi dan krisis keuangan sejak 2000. "Kami apresiasi sineas dengan segala keterbatasan mereka," kata Ruard kepada Tempo, Ahad sore, 16 Maret 2014.
Film Yunani berjudul Chamomile membuka festival film ini. Chamomile, yang berdurasi 15 menit, mengisahkan seorang perempuan tua yang bertahan hidup di tengah krisis ekonomi Yunani yang berkepanjangan. Perempuan renta bertudung itu menghuni rumah kecil di sebuah pedesaan. Ia tinggal bersama suaminya. Musim dingin menghajar tempat terpencil itu. Saking miskinnya, mereka tidur bersama hewan ternak.
Perempuan itu merawat suaminya yang sakit hingga maut menjemput lelaki yang ia cintai itu. Dia terpaksa bertahan hidup sendirian. Ia berjalan melintasi salju sambil menarik gerobak berisi mayat suaminya yang telah ia balut dengan kafan warna putih. Perempuan itu tertatih-tatih lantaran tak kuat menarik gerobak. Ia kemudian menggeret suaminya di atas salju yang tebal.
Sutradara film keturunan Yunani-Albania, Neritan Zinxhiria, tidak menggunakan dialog dalam film itu. Suasana hening ia tonjolkan. Neritan menampilkan efek suara dan visualisasi yang menyayat emosi penonton. Ada suara hewan ternak di dalam rumah. Ada pula suara mesin kendaraan yang melintas di tengah salju tebal ketika perempuan tua itu tertatih-tatih.
Film ini menjadi film pendek terbaik dalam Greek Film Academy 2013. Chamomile juga menjadi film fiksi terbaik dalam Golden Horseman Dresden Filmfest yang ke-25. Film ini memukau juri festival karena menyajikan keheningan dan berbagai suasana kehidupan yang lawas.(Baca :Artis Prancis Ramaikan Festival Film di Yogyakarta).
Selain Chamomile, festival itu juga memutar film Yunani lain, berjudul Jafar. Film garapan sutradara Nancy Speetsioti berdurasi tiga menit ini berkisah tentang anak laki-laki Pakistan bernama Jafar di sebuah kawasan rumah sakit. Film ini memenangi festival film pendek internasional Yunani pada 2011 dan ditonton lebih dari 800 ribu kali di YouTube.
Kisah yang lucu dan menarik juga muncul dalam film Yunani lainnya yang berjudul The Box, karya sutradara Eva Stefani. Film dokumenter berdurasi 12 menit itu mengisahkan nenek yang hidup kesepian di negara para filsuf besar itu. Perempuan renta itu hanya berteman dengan televisi hitam putih. Untuk mengusir kesepian, ia menonton berbagai acara televisi.
Ia terperangah melihat tayangan televisi. Misalnya, ketika ia menonton orang yang sedang berenang. Kolam renang yang ditampilkan dalam layar itu ia sebut bagian dari laut. Ada pula tayangan gunung meletus, yang ia kira salju yang sedang turun di Athena, ibu kota Yunani. Manula itu juga terobsesi pada presenter televisi yang ganteng. Nenek itu meraba wajah presenter dalam layar televisi yang ia sebut dengan Niko.
SHINTA MAHARANI
Berita Terpopuler
Ditanya Soal Al Jadi Jurkam, Ahmad Dhani Ngeles
Ahmad Dhani Buka Karaoke di Sarinah
Galabby Thahira Pahlevi, Seksi Tapi Sopan
Karya Seni Tak Harus Ilmiah