Anda selalu menyelipkan rancangan cheongsam dalam setiap koleksi, apa sebabnya? Apakah ini signature style anda?
Kebetulan saya memang essence dari cheongsam itu sendiri (bagian dari budaya Tionghoa) dan bagi saya cheongsam pun adalah bahasa universal di sebuah koleksi yg dapat diinterpretasikan dalam satu cerita ketika saya sedang merancang.
Menurut Anda, bisakah craftmanship ala Indonesia diterapkan dalam desain pakaian ready-to-wear tanpa membikin kesan berat dan bisa dengan mudah diterima oleh pembeli internasional?
Sangat bisa, craftsmanship dapat bisa diterapkan dimana saja mau di RTW atau adibusana, tergantung dari materi dan sistem pengerjaannya sendiri. Jika kompleks, jangan diterapkan dalam keseluruhan baju, tetapi dibuat sebagai sentuhan akhir, misalkan pada kerah baju, lengan ataupun kantong.
Sebagai seorang lelaki, apa yang Anda inginkan saat seorang wanita berdandan dan memilih pakaian?
Wanita itu harus tahu tempat, waktu dan acara untuk menggunakan pakaian yang tepat dan sesuai dengan karakter mereka masing-masing.
Menurut Anda, apa yang penting dipelajari bagi para desainer Indonesia dalam membuat desain?
Untuk hal ini, saya masih melihat desainer lain mempunyai kelebihan, dimana saya pun masih mempunyai kekurangan. Menurut saya, kita harus terbuka untuk hal-hal baru namun, pada saat yang sama fokus pada bidang dikerjakan.
Adakah saran bagi para perancang untuk terus mengembangkan karya mereka?
Just be open-minded and explore new things, do not put any boundaries especially in design.
Bisakah Anda memberikan tip berpakaian bagi pembaca kami agar mereka senantiasa bisa tampil feminin dan juga mempesona?
Sepertinya jawaban ini sudah ada di atas dimana saya merasa setiap perempuan harus tahu waktu, tempat dan acara, dan menyesuaikan dengan karakter mereka, ini bukan berarti juga terus-terusan tampil feminin. SUBKHAN