TEMPO.CO, Jakarta - Penyanyi Glenn Fredly tak bosan menyerukan perdamaian dan perbaikan lingkungan di tanah leluhurnya, Maluku. Menurut dia, kini saatnya untuk menyuarakan kegiatan masyarakat yang sedang bergiat memperjuangkan perdamaian.
“Kalau ngomongin Maluku, selalu tentang konflik. Itu semacam justifikasi,” kata Glenn saat ditemui setelah mengisi acara "Festival Orang Basudara" di Goethe Institute Jakarta, Senin malam, 10 Maret 2014. (Baca: Glenn Fredly Belajar Jadi Produser).
Menurut dia, selama ini usaha masyarakat Maluku untuk memperjuangkan perdamaian tak terlalu dimunculkan. “Mereka orang biasa yang merindukan perdamaian dan mereka mengalami sendiri peristiwa itu,” ujarnya. (Baca: Pemilu 2014, Glenn Fredly Dambakan Pemimpin Muda).
Glenn turut menyentil media massa di Indonesia. Ia mengatakan media di Indonesia harus menampilkan sisi lain Maluku seperti upaya damai itu. Selama ini, kata dia, media asing pun selalu hanya menyoroti konflik di Maluku. “Ini peranan kolektif, bagaimana teman-teman media bisa menyebarkan cerita tentang apa pernah terjadi, yang sedang berlangsung, dan proses penyembuhannya,” ujarnya.
Dalam perspektif pelantun tembang Kasih Putih ini, meski dia lahir dan besar di Jakarta, kesadaran sebagai anak Maluku tetap hadir dalam dirinya. Dia pun berharap hal ini menular pada generasi muda lainnya. Mereka harus belajar dari masa lalu, yakni konflik yang pernah terjadi di Maluku. (Baca: Glenn Fredly: Pemerintah Lamban Tangani Sinabung).
AISHA SAIDRA