TEMPO.CO, Jakarta - Komponis Addie M.S. mendukung gerakan #SaveRisma yang meminta Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini tak mundur dan bertahan dari tekanan politik.
"Sebenarnya aku tidak mengenal Ibu Risma, berjabat tangan saja belum pernah," ujar Addie saat ditemui di Kebon Jeruk, Selasa, 18 Februari 2014. "Tetapi aku selalu mengikuti kiprahnya. Dan aku rasa dialah sosok pejabat yang paling mewakili citranya sebagai seorang pemipin, melayani masyarakat dan membuat perubahan yang nyata."
Dalam akun Twitter pribadinya, Addie beberapa kali bercuit dengan tagar #SaveRisma. Bagi Addie, Risma menjadi pemimpin idaman karena tidak pernah menonjolkan sisi egosentrisnya dalam bekerja.
Menurut Addie, kebanyakan pejabat saat ini justru hanya memperkaya diri dan partai, sehingga obyektivitasnya menjadi kabur, bukan untuk rakyat lagi. "Masyarakat semakin cerdas. Sudah tidak buta lagi dengan perilaku pejabat yang hanya bermodalkan retorika semata. Kepalsuan mereka justru saat ini terlihat secara gamblang," ujarnya.
Addie mengatakan sangat merindukan pemimpin seperti Risma yang dinilai prorakyat, gagah berani dalam perubahan, dan tak hanya menjual retorikanya. "Aku rindu sosok pemimpin seperti dia, tulus dan tidak palsu dalam memimpin. Saya tidak perduli jika ada pejabat lainnya yang berkata bahwa Ibu Risma hanya pencitraan saja. Bagi saya, ia telah memberikan perubahan secara nyata, dengan segala risiko untuk memperbaiki daerahnya," katanya.
Risma, yang memimpin Kota Surabaya sejak Oktober 2010, menghadapi tekanan dari sejumlah kekuatan politik. Risma dikabarkan akan mundur karena berbagai tekanan politik, termasuk dari partai pengusungnya, PDI Perjuangan. (Baca selengkapnya tentang #SaveRisma)
ANINDYA LEGIA PUTRI
Terkait:
Kiai Minta Risma Bertahan Supaya Dolly Bisa Tutup
Ridwan Kamil Pernah Senasib dengan Risma
Kebun Binatang Surabaya Dilarang Menukar Satwa
Tokoh Tionghoa Prediksi Risma Tak Mundur