TEMPO.CO, Jakarta - Hariri Abdul Aziz Azmatkhan alias Ustad Hariri menyematkan terima kasih pada pengunggah videonya di YouTube. "Juga bagi yang sudah berkomentar, mempreview, bagi yang cinta pada saya, yang komentar seadanya dan yang mengada-ngada," katanya saat ditemui wartawan di Jalan Gatot Subroto, Kamis malam, 13 Februari 2014.
Menurut Ustad Hariri, klip yang menayangkan dia menginjak kepala orang itu merupakan teguran dari Allah. "Teguran diberikan pada pendosa dan yang kurang taat pada Allah," ujarnya. Maka, dai gondrong itu menjadikan insiden ini sebagai bahan introspeksi diri.
Meski video di YouTube itu tidak menayangkan insiden secara utuh, Ustad Hariri, 29 tahun, memastikan tidak akan menuntut si pengunggah. Dia malah meminta maaf. "Pada prinsipnya, kalau salah, maka saya minta maaf," ujar pria asal Bandung tersebut.
Ustad jebolan Akademi Dai TPI itu mengatakan manusia yang mulia bukan manusia yang tidak punya salah. "Maka harus minta maaf pada Allah dan secara horizontal pada manusia."
Insiden penginjakan kepala itu berlangsung 17 Januari lalu. Saat itu, Ustad Hariri berceramah di acara syukuran pernikahan di Cangkuang, Kabupaten Bandung. Menurut Oded, manajer sang ustad, emosi Hariri melonjak karena operator sound system menolak permintaannya untuk meningkatkan volume suara. (Baca kronologis saat insiden di sini)
Namun klip di YouTube hanya berdurasi 3 menit 5 detik sehingga tidak menampilkan saat operator membentak-bentak Ustad Hariri. Karena emosi, dia menarik lengan sang operator dan memitingnya dengan lutut. Tayangan itu sontak membuat geger dunia maya.
AISHA
Baca juga:
Ahok Sudah Curiga Ada Kongkalikong Tender Busway
Busway Cacat, Ini Para Pemenang Tendernya
Lurah Susan Berharap Dapat Rapor Bagus dari Jokowi
Tawuran, Pelajar Tewas dengan Celurit Tertancap