TEMPO.CO , Jakarta: Like brother like brother. "Ya, itu prinsip saya dan Mas Slamet. Kami berdua bak pinang yang tak bisa dibelah. Jangan heran kalau kami berdua kompak satu sama lain dan saling mendukung," kata Eros Djarot menceritakan keakrabannya dengan sang abang, Slamet Rahardjo Djarot yang juga seniman.
Dijelasakn pria kelahiran Rangkasbitung, 22 Juli 1950 ini, kedekatannya dengan Slamet sejak kecil. Saat keduanya harus menerima kenyataan kalau ayah mereka suka menikah atau beristri lebih dari satu.
"Saya dan Mas Slamet kompak yang sering dijadikan second opini Ayah ketika mau menikah lagi dengan perempuan lain. Kami yang masih kecil sudah dilatih bersikap dewasa, tidak cengeng memahami kenyataan Ayah kami yang beristri lebih dari satu," ujarnya pada Tempo ditemui Selasa, 11 Februari 2014.
Eros menceritakan bersama Slamet pernah ditugasi mendayung kano atau perahu ketika Ayahnya mengajak salah seorang calon istrinya berekreasi ke sebuah danau.
"Mas Slamet itu yang hebat, dia selalu bilang sudah Eros kita manut saja. Dan di siang yang terik kami berdua mendayung kano sambil menyaksikan Ayah dan pacarnya berkasih-kasihan ha ha ha," dia berucap sambil tertawa.
Tak hanya kompak semasa kecil, bahkan saat dewasa dan menikah pun Eros dan Slamet mendapat istri dengan satu mertua. Maksudnya? "He, he, he, saya menikahi Dewi putri Illen Suryanegara. Nah istri saya punya adik Mira yang kemudian dinikahi Mas Slamet. Jadi seru deh saya adik dapat istri kakak, sementara Mas Slamet, abang saya beristrikan adiknya Dewi. Serukan ha ha ha," ujarnya terbahak.
Namun soal kekompakan ini tak selamanya adem ayem. "Sering juga kami berbeda pendapat. Mas Slamet itu orang hebat dan bijak dengan pola pemikiran berstruktur. Saya kebalikannya, dianggap agak nyeleneh tapi dalam berbagai hal kami selalu solid satu sama lain," kata Eros yang di acara konser '40 Tahun Eros Djarot Berkarya' akan melibatkan abangnya bersama Christine Hakim sebagai pembaca narasi jalannya konser itu.
Kekompakan Eros dan Slamet juga terlihat dalam pembuatan film Tjut Nyak Dhien, di mana Eros sebagai produser dan sutradara meminta dengan sangat abangnya berperan sebagai Teuku Umar, padahal saat itu Slamet sedang ada keperlu di luar negeri.
"Saya, Mas Slamet, para istri dan anak-anak kami kompak satu sama lain. Sedih juga kalau melihat keluarga lain seperti anak-anak Bung Karno yang beda pendapat tapi terlihat berseberangan dan jadi pandangan umum," katanya prihatin.
HADRIANI P | RINA ATMASARI
Topik Terhangat
KRI Usman Harun | Dana Haji | Transjakarta Bekas | Caleg Selebritas | Banjir Jakarta |
Berita Terpopuler
Kulit Maia Estianty Kendur, Cukup Dirawat di Rumah
Ini Pujaan Hati Donghae Suju
Mimpi Pernikahan Serba Hitam Cinta Penelope
Mengapa Lagu Eros Djarot Puitik dan Romantis?
Aming Berguru pada Nia Dinata dan Joko Anwar