TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia akan mengalami banyak perubahan di tahun politik. Setelah pemilu, Indonesia tentu akan mendapatkan pemimpin baru berikut dengan para kabinetnya.
Menyambut perubahan tersebut, musikus sekaligus politikus Eros Djarot menilai perubahan bukan dengan pergantian. "Berganti belum tentu melakukan perubahan," Eros mengatakan kepada Tempo, Selasa, 11 Februari 2014.
Eros menilai sampai saat ini Indonesia belum banyak melakukan perubahan. Indonesia bahkan semakin terpuruk. Indonesia tidak mungkin berubah apabila tidak dipimpin oleh orang yang bijak.
"Kekalahan Indonesia bukan pada SDA, melainkan karena pemerintah yang kurang bijak dan tidak menghargai warganya," ucap Eros.
Di mata Eros, sampai saat ini pemerintah tidak pernah menaruh kepercayaan penuh kepada warganya. Pemerintah terlalu takut. "Tidak bisa bangkit sendiri, tanpa bantuan dari luar," kata Eros.
Perubahan itu abadi, ucap Eros. Perubahan yang paling mendasar itu pemikiran. "Mulailah berpikir dan berbuat, jangan hanya mengandalkan kesabaran dan doa," Eros mengimbau.
Musikus 63 tahun ini berharap menjelang pemilihan presiden, Indonesia tidak hanya mengalami perubahan pemimpin, melainkan berubah dalam wujud Indonesia yang lain, Indonesia yang sejahtera.
RINA ATMASARI | HADRIANI P
Topik Terhangat
KRI Usman Harun | Dana Haji | Transjakarta Bekas | Caleg Selebritas | Banjir Jakarta|
Berita Terpopuler
Rinta, Gadis Tunanetra yang Rajin Bikin Nove
Ini Dia Sosok Christian Grey di Dunia Nyata
Mengapa Lagu Eros Djarot Puitik dan Romantis?
Aming Berguru pada Nia Dinata dan Joko Anwar
Olla Ramlan Terima Kado Dobel, Valentine dan Ultah