TEMPO.CO , DENPASAR:- Bupati badung AA Gede Agung juga nampak hadir dalam menjemput Jenasah Joop Ave. Menurut Gede Agung, pembangunan pariwisata di kawasannya tidak akan semaju ini tanpa gagasan dari Joop Ave. Bali Tourism Development Coorporation (BTDC) dan patung Garuda Wisnu Kencana merupaka warisan gagasan mantan mentri pariwisata itu.
"Tanpa beliau BTDC tidak akan ada karena beliau yang punya ide. Sekarang kita wariskan sebagai sebuah kebanggaan karena even-even internasional banyak dilakukan di sana," ujar Gede Agung.
Ia juga menyatakan, orang Bali harus berterimakasih atas jasa-jasanya membangun Bali. "Untuk itu kita sebagai orang Bali patut berterimakasih kepada beliau yang telah berkontribusi besar bagi Bali," kata Gede Agung seraya mengajak masyarakat Bali untuk bersama-sama mendoakan kepergiaanya.
Begitupula dengan Nyoman Sumertha, sahabat Joop Ave sejak dibangku kuliah mengaku sangat kehilangan beliau. Nyoman Sumertha yang turut serta dalam pencetusan ide pembangunan patung GWK mengaku menyesal karena beliau berpulang duluan sebelum patung GWK rampung.
""Saat sakit saya selalu membawa kabar positif pada beliau. Saya katakan bahwa patung GWK akan segera rampung, saya katakan dalam waktu 2 tahun pasti terwujud dan belaiu sangat sumringah mendengarnya," ujar Sumerta.
Ia pun berkomitmen untuk menyelesaikan patung GWK demi mewujudkan cita-citanya. "BEliau sangat ingin melihat pengerjaannya, namun sayang karena sakit beliau tidak bisa," jelas salah satu pemenang sayembara patung proklamator era tahun 1976 ini.
Bagi Sumertha, sosok Joop Ave merupakan orang yang selalu mempunyai cita-cita besar. "Sebelum beliau jadi menteri kami sudah bersama, kiprah beliau sangat luar biasa sehingga saya sering menyebut beliau Bapak pariwisata," terangnya.
PUTU HERY