Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Landung Bacakan Drama Pangeran Diponegoro  

Editor

Raihul Fadjri

image-gnews
Sutradara Landung Simatupang. TEMPO/Dwianto Wibowo
Sutradara Landung Simatupang. TEMPO/Dwianto Wibowo
Iklan

TEMPO.CO, Yogyakarta - Aktor dan sutradara teater, Landung Simatupang, menggelar pembacaan drama Pangeran Diponegoro bagian dua bertema “Sang Pangeran: dari Tegalrejo ke Selarong” di Ndalem Tegalrejo, Yogyakarta, Rabu malam, 8 Januari 2014. Di rumah ini, Mustahar, nama kecil Diponegoro, menghabiskan masa bocah hingga remaja.

Diponegoro ditangkap Letnan Jenderal Hendrik Merkus de Kock di Magelang pada 28 Maret 1830 dan diasingkan ke Manado hingga 1833. Di Manado, sang pangeran menulis naskah Babad Diponegoro sekitar 1.000 halaman:

Telah kualami malu dan derita
Tapi kumohon agar segala hal yang sudah lalu direlakan
[dan] agar keluargaku benar-benar mengindahkan
Agama Rasul untuk mendapatkan pertolongan

Penangkapan itu menyebabkan keluarganya hidup terpisah. Beberapa ada yang menyertai ke pengasingan, sebagian tertinggal di Jawa. “Sejak 1830 itulah keluarga kami tercerai-berai,” kata Roni Sodewo, keturunan Pangeran Diponegoro. Lelaki yang mengklaim berada pada urutan ketujuh dalam rantai silsilah Pangeran ini kini tinggal di Kulonprogo dan bekerja sebagai pegawai negeri sipil.

Bagi anak-cucu Diponegoro yang lahir dan besar di tempat pengasingan, mereka kehilangan identitas sebagai orang Jawa. “Di Ambon dibilang orang Jawa, tapi di Jawa sendiri mereka dibilang orang Ambon.”

Kepulangan anak-cucu Pangeran Diponegoro ke Jawa berlangsung sebelum masa kemerdekaan. Presiden Sukarno adalah pengagum Diponegoro. Atas bantuannya, anak-cucu Diponegoro bisa kembali tanah Jawa. “Tapi tidak di Jawa Tengah dan Yogyakarta,” kata lelaki 42 tahun itu. “Melainkan ditempatkan di Cimahi.”

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Bagaimana nasib anak-cucu Diponegoro yang tertinggal di Jawa? Ternyata tak kalah sengsara. Roni ingat satu cerita dari mbah buyutnya. Pada masa penjajahan Belanda, ada pesan turun-temurun yang disampaikan agar anak-cucu Diponegoro tak pernah menyebut dirinya keturunan sang Pangeran. Dia menduga untuk alasan keamanan.

Akibatnya, sering seorang anggota keluarga tak mengenal saudara dari keluarga lain. Tapi ada kode rahasia agar sesama keluarga masih bisa saling mengenali. Di kalangan keluarga, ada pesan agar menanam pohon kemuning di kanan-kiri, sawo di depan, dan kepel di belakang rumah. “Sawo kecik dihindari,” katanya.

Sawo kecik, kata dia, adalah pohon yang lazim ditemui di sekitar Keraton Yogyakarta. Keluarga khawatir, dengan menanam pohon itu, identitas mereka justru terbongkar. Menurut dia, kekhawatiran semacam itu tentu tak ada lagi.

ANANG ZAKARIA

Iklan




Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Nadiem Makarim Ingin Mahasiswa Ikut Kegiatan Asah Minat, Bakat, dan Kepemimpinan

9 hari lalu

(paling kiri dan kanan) Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi Republik Indonesia Nadiem Makarim beserta istri, Franka Franklin bersama Presiden Republik Indonesia Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana. Foto: Instagram/@nadiemmakarim
Nadiem Makarim Ingin Mahasiswa Ikut Kegiatan Asah Minat, Bakat, dan Kepemimpinan

Nadiem Makarim meminta kepada para mahasiswa untuk bisa terlibat beragam aktivitas yang mampu mengasah minat, bakat, kepemimpinan dan kepedulian.


Awal Musim Hujan DIY Mundur 30 Hari Dibandingkan Periode 30 Tahun Terakhir

13 hari lalu

Relawan membersihkan diri menggunakan air hasil percobaan pemompaan dari Gua Cikal, Gunungkidul, DI Yogyakarta, 15 Oktober 2020. Pendiri komunitas relawan Save Rescue Agus Fitriyanto Hidayat mengatakan saat ini timnya masih melakukan tes pemompaan air dari Gua Cikal untuk mengukur volume tampungan sumber mata air. Mereka berharap sumber-sumber air yang bisa di angkat ini dapat dimanfaatkan masyarakat dan menjadi solusi masalah kekeringan di Gunungkidul. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Awal Musim Hujan DIY Mundur 30 Hari Dibandingkan Periode 30 Tahun Terakhir

BMKG Yogyakarta menyebut Kabupaten Kulon Progo diprakirakan memasuki musim hujan lebih awal pada November 2023 dibanding wilayah lain di DIY.


Penanda Bergabungnya 2 Kerajaan di Yogyakarta dengan NKRI 78 Tahun lalu

22 hari lalu

Sultan Hamengkubuwono IX setelah dinobatkan, 18 Maret 1940. Dok. Perpustakaan Nasional/ Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat
Penanda Bergabungnya 2 Kerajaan di Yogyakarta dengan NKRI 78 Tahun lalu

Sebelum menjadi provinsi, Yogyakarta memiliki pemerintahannya sendiri. Kasultanan Yogyakarta dan Pakualaman bergabung dengan RI pada 5 September 1945


Peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan Yogyakarta, Ini Sejarah Benteng Baluwerti Keraton

27 hari lalu

Benteng Baluwerti Keraton Yogyakarta. (Dok. Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta)
Peringatan 11 Tahun UU Keistimewaan Yogyakarta, Ini Sejarah Benteng Baluwerti Keraton

Benteng Baluwerti yang mengelilingi Keraton Yogyakarta dulunya merupakan pertahanan dari serangan penjajah.


Tanah Milik Keraton Terbakar, Sultan Hamengku Buwono X: Hati-hati Buang Puntung Rokok

34 hari lalu

Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) Sri Sultan Hamengku Buwono X (kiri) dan  Wakil Gubernur DIY Kanjeng Gusti Pangeran Adipati Aryo (KGPAA) Paku Alam X (kanan) memberikan keterangan kepada wartawan usai pelantikan Gubernur dan Wakil Gubernur DIY di Istana Negara, Jakarta, Senin 10 Oktober 2022. Presiden Joko Widodo melantik Sri Sultan Hamengku Buwono X dan KGPAA Paku Alam X sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur DIY masa jabatan 2022-2027 sesuai dengan Undang-Undang No. 13/2012 tentang Keistimewaan DIY. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Tanah Milik Keraton Terbakar, Sultan Hamengku Buwono X: Hati-hati Buang Puntung Rokok

Sultan Hamengku Buwono X meminta masyarakat daerah ini agar berhati-hati membuang puntung rokok pada lahan atau hutan yang tanamannya sudah kering.


Daftar 10 Lokasi Polusi Udara Paling Parah di Indonesia versi Nafas Pagi Ini

42 hari lalu

Warga melihat pemandangan Kota Jakarta yang diselimuti polusi udara pada Selasa, 25 Juli 2023. Berdasarkan data IQAir pukul 16.29 WIB, Jakarta tercatat menjadi kota dengan kualitas udara dan polusi terburuk di dunia dengan nilai indeks 168 atau masuk kategori tidak sehat. TEMPO / Hilman Fathurrahman W
Daftar 10 Lokasi Polusi Udara Paling Parah di Indonesia versi Nafas Pagi Ini

Nafas, perusahaan kualitas udara berbasis teknologi yang membantu warga untuk hidup sehat merilis ranking wilayah dengan polusi udara tinggi.


Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, 14 Kecamatan Sulit Air Bersih

45 hari lalu

Relawan berada di mulut Gua Cikal, Gunungkidul, DI Yogyakarta, 15 Oktober 2020. Sementara jumlah warga yang terdampak kekeringan sebanyak 129.788 jiwa. Pemerintah Daerah Gunungkidul saat ini telah mengalokasikan anggaran untuk bantuan air bersih sebesar Rp700 juta. ANTARA FOTO/Hendra Nurdiyansyah
Gunungkidul Tetapkan Status Siaga Darurat Kekeringan, 14 Kecamatan Sulit Air Bersih

Pemerintah Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta, menetapkan status siaga darurat kekeringan.


Stasiun Tugu Yogyakarta Jadi Favorit Turis Asing

59 hari lalu

Stasiun Tugu Yogyakarta. dok.TEMPO/Pius Erlangga
Stasiun Tugu Yogyakarta Jadi Favorit Turis Asing

Stasiun Tugu menjadi stasiun dengan keberangkatan dan tujuan favorit WNA kedua setelah Stasiun Gambir Jakarta.


Puluhan Suspek Antraks di Gunungkidul Kembali Diambil Sampel Darahnya Hari Ini

7 Juli 2023

Tradisi Brandu Diyakini Jadi Penyebab Kasus Antraks Gunungkidul
Puluhan Suspek Antraks di Gunungkidul Kembali Diambil Sampel Darahnya Hari Ini

Puluhan suspek antraks di Kabupaten Gunungkidul Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) bakal kembali diperiksa sampel darahnya.


Penjelasan Sains Antraks Serang Gunungkidul, Dampak Buruk Tradisi Brandu

6 Juli 2023

Puluhan Warga Gunungkidul Diduga Terjangkiti Antraks
Penjelasan Sains Antraks Serang Gunungkidul, Dampak Buruk Tradisi Brandu

Kasus penyakit antraks dilaporkan kembali menjangkiti puluhan warga di Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta.