TEMPO.CO, Jakarta - Konser 30 Tahun Slank Nggak Ada Matinya yang berlangsung di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, Jumat, 13 Desember 2013, sangat meriah meski diguyur hujan. "Slankers, ayo kita main hujan bareng," kata Bimbim.
Hujan mulai menguyur Jakarta pada pertengahan konser. Sebagian penonton yang berada di area festival mulai menepi dari panggung. Tapi masih banyak Slankers yang memilih bertahan di dekat panggung.
Kelima personel Slank duduk di depan panggung untuk sama-sama menikmati hujan. Bimbim mengajak semua basah-basahan. Mereka membawakan lagu Lorong Hitam.
Hujan semakin deras, namun para Slankers tetap bersemangat mengiringi Kaka bernyanyi. Slankers terus menyanyi seperti backing vocal. Musik yang dibawakan mengandung hentakan lebih keras. Memasuki lagu Terserah dan Bang Bang Tut, beberapa Slankers membentuk kerumuman dan mulai menari mengikuti musik dan nyanyian Kaka.
Bendera Slank yang mereka bawa dijadikan penutup kepala sambil membiarkan tubuh mereka bergoyang di bawah guyuran derasnya hujan.
Baca Juga:
"Ivan, balik ke tahun 96 di Potlot, tinggal kita berdua sama Kaka bikin lagu, untung ada sahabat kita yang setia nemenin sampai sekarang, Ivanka," kata Bimbim sambil memainkan gitar. Mengingat momen tersebut, di atas panggung hanya tersisa Bimbim, Kaka, dan Ivan yang siap dengan alat musik akustik, seperti gitar, ukulele, dan jimbe.
Ketiganya membawakan lagu King Bimbim sambil membiarkan tubuh masing-masing terkena air hujan yang makin deras. Usai membawakan lagu King Bimbim, dua personel lainnya, yaitu Abdee dan Ridho, kembali ikut bermain. Simak Edisi Khusus 30 Tahun Slank.
AISHA