TEMPO.CO, Jakarta -Film ini memamerkan tradisi masyarakat Jawa yang sangat liat untuk ditindas. Di tengah suasana perang Diponegoro, Kapitein De Borst yang diperankan dengan sangat baik oleh Slamet Rahardjo, sosok indo yang sangat ingin jadi Belanda murni, hendak membuktikan diri sebagai prajurit hebat. Pembuktian itu bisa diperoleh bila dia berhasil menangkap Sentot Prawirodirdjo, otak peperangan Diponegoro.
Kisahnya berlangsung di desa Sambiroto November 1828. Untuk maksud ini, De Borst menggunakan segala cara dan tak memperdulikan nyawa orang. Di pihak lain pengikut Sentot menyusun perlawanan dengan sangat licin, hingga bisa memasuki seluruh lapisan pertahanan Belanda dan selalu tahu rencana-rencana Belanda.
Baca Juga:
Puncak ketegangan adalah konflik antara De Borst dengan Kromoludiro (Maruli Sitompul). Untuk mengetahui persembunyian Sentot, De Borst memaksa Kromoludiro buka mulut, antara lain dengan menyandera istri dan anaknya yang masih bayi.
November 1828 adalah film Indonesia yang diproduksi pada tahun 1979 dan disutradarai oleh Teguh Karya. Film ini dibintangi oleh Slamet Rahardjo, Rachmat Hidayat dan Yenny Rachman. Film yang mengandung tema loyalitas dan pengkhianatan ini sempat menyabet beberapa Piala Citra di tahun 1979.
RINA ATMASARI
Topik Terhangat
Korupsi Hambalang | SBY Vs Jokowi | Suami Ratu Atut Meninggal | Suap Akil Mochtar | Adiguna Sutowo |
Berita Terpopuler
Drama Surabaya Membara Kembali Dipentaskan
Nyaris Bangkrut, Eros Bikin Film Tjoet Nya' Dhien
Film Soekarno di Ende Segera Digarap
Widyawati:Makna Hari Pahlawan, Mencintai Tanah Air
Jadi Soekarno, Baim Wong Harus Bersuara Berat