TEMPO.CO, Yogyakarta - Kirab pernikahan Gusti Kanjeng Ratu Hayu, puteri Raja Keraton Yogyakarta Sultan Hamengku Buwono X, dan Kanjeng Pangeran Haryo Noronegoro dipadati masyarakat, Rabu pagi, 23 Oktober 2013. Melalui pengeras suara, polisi dan petugas keamanan acara memperingatkan penonton untuk waspada terhadap copet.
Masyarakat memadati rute jalan yang akan dilewati iring-iringan kirab. Di Jalan Malioboro, misalnya, sejak pagi ruas jalan ini telah disesaki ribuan orang. Sekitar pukul 09.30 WIB, sesaat sebelum kereta yang ditumpangi pasangan pengantin melintas, satu unit mobil polisi dengan pengeras suara di atasnya melaju membuka jalan. Selain itu, dua orang polisi yang berdiri di atasnya terus-menerus memperingatkan pengunjung agar tetap waspada terhadap aksi pencopetan.
“Tak menutup kemungkinan ini dimanfaatkan pencopet melakukan aksi,” kata seorang petugas di atas mobil melalui pengeras. Ia meminta warga memastikan barang berharga miliknya, dari dompet hingga telepon genggam, tersimpan secara baik.
Sesaat kemudian, barulah rombongan kereta yang ditumpangi pengantin melintas. Mereka menumpang kereta Kiai Jongwiyat dan berpakaian warna biru.
Warga pun berebut menempati posisi lebih dekat dengan jalan dan dinilai strategis untuk mengambil gambar. Dengan mengacungkan kamera digital dan telepon seluler, mereka berusaha mengabadikan gambar peristiwa itu. “Tetap waspada barang-barang Anda,” teriak seorang petugas keamanan acara yang berdiri di depan kerumunan warga.
ANANG ZAKARIA
Berita Terkait
Calon Mantu Sultan Suka Curhat pada Hemas
Hemas: Hayu Putri Sultan yang Lebih Maju
Begini Urutan Kirab Pernikahan Putri Sultan Yogya
Ini Urutan Prosesi Pernikahan Putri Sultan
Jelang Nikah, Putri Sultan Mandi Air Tujuh Sumur