Konser pun berlanjut dengan lagu FTOG. Beat cepat dan melodi gitar kaya nada dimainkan. Penonton semakin girang dibuatnya. Sebagai penutup, Steve membawakan lagu legendaris Taurus Bulba dari album Where The Wild Things Are (2009). Suguhan terakhirnya rupanya mampu memuaskan hasrat musik penonton. Usai mengucapkan salam perpisahan, Steve menghilang dari balik panggung bersama personel band pengiringnya. Satu persatu, para penonton yang terlihat puas dengan gaya entertain solois gitar itu meninggalkan venue konser. Total malam itu Steve Vai membawakan 22 lagu dari album terlawas hingga yang terbaru.
Nama Steve Vai memang tak asing di dunia musik alat petik gitar. Namanya mulai dikenal sebagai musikus gitar semenjak menjadi bagian dari tur konser Frank Zappa. Debut solonya dimulai lewat album Flex Able (1984) yang memenangkan penghargaan Grammy Awards. Selain bersolo karier, Steve ikut mengisi alunan instrumen gitar untuk tur dan rekaman beberapa band ternama, seperti Public Image Ltd., Alcatrazz, David Lee Roth, dan Whitesnake. Tak hanya itu, Steve juga terilibat dengan konser G3 tour yang dimotori bersama sang guru, Joe Satriani.
Berturut-turut sepanjang karier solonya, Steve menghasilkan sembilan karya antara lain Flex-Able (1984), Passion and Warfare (1990), Sex & Religion (1993), Alien Love Secrets (1995), Fire Garden (1996), Flex-Able Leftovers (1998),The Ultra Zone (1999), Real Illusions: Reflections (2005), dan The Story of Light (2012). Dari semua album itu, Passion and Warfare adalah yang paling sukses dan berpengaruh bagi perkembangan musik rock. Disebut-sebut, gaya gitar Steve lewat album itu menjadi terobosan baru di musik rock serta mengantarnya menjadi ahli gitar. Seperti ditulis dalam situs musiknya, www.vai.com, Steve mengaku ingin memainkan musik yang tak hanya apik, tapi berbeda.
"Aku selalu tergugah untuk mencipta musik yang unik, tidak untuk lebih baik dari orang lain, tapi cukup berbeda," tulis Steve dalam situs pribadinya. Baginya, kemewahan musik adalah saat dia menterjemahkan nada-nada aneh di kepalanya menjadi melodi melalui alat musik yang dikuasainya, yakni gitar. Setelah sukses menggelar konser di Jakarta, tur konser Steve tak akan berhenti. Di kawasan Asia, Steve akan menggelar konser di beberapa negara, seperti Jepang, Korea Selatan, Thailand, Taiwan, dan China. Setelah rampung di Asia, ia pun siap mengguncang negara-negara Eropa yang dikunjunginya, seperti Jerman, Prancis, Swedia, dan Belanda.
NURUL MAHMUDAH