Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Upaya Wayang Digemari Kaum Muda

image-gnews
Erlangga Betran Pashandaru, seorang dalang cilik unjuk kebolehan pada Festival Dalang Cilik dan Remaja di Ndalem Yudonegaran, Yogyakarta, Senin (12/11). ANTARA/Noveradika
Erlangga Betran Pashandaru, seorang dalang cilik unjuk kebolehan pada Festival Dalang Cilik dan Remaja di Ndalem Yudonegaran, Yogyakarta, Senin (12/11). ANTARA/Noveradika
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Dari kalangan yang peduli wayang agar lestari yakni, Pepadi (Persatuan Pedalangan Indonesia), Senawangi (Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia), Museum Wayang dan Total Indonesia menyelenggarakan festival wayang mulai 4 Juli hingga 7 Juli 2013 di kompleks kota tua Fatahillah, Jakarta.

Menurut Ki Asman Budi Prayitno, Ketua Panitia FWI 2013, agar terus lestari, pihaknya ingin memperkenalkan beragam wayang yang ada di Indonesia karena wayang menjadi  kekayaan tak ternilai termasuk kaya nilai kehidupan.

Selain pameran, untuk melestarikan wayang telah diadakan perlombaan antar dalang dari berbagai provinsi yang diikuti sekitar 13 dalang muda berusia 16 tahun sampai 30 tahun.  Mereka berasal dari DKI Jaya, Yogyakarta, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Jawa Barat, Sumatera Utara, Riau, Sumatera Selatan, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Tengah.

Beberapa hari sebelumnya, di hotel Gran Sahid diadakan lokakarya pelestarian wayang yang menghadirkan Suparmin Sunjoyo, ketua Sekretariat Nasional Pewayangan Indonesia (Senawangi) dan mantan Sekretaris Jendral Puppetry Association, dalang wayang urban, Nanang HP dan budayawan Taufik Rahzen, penggagas The Royal Panji Society

“Wayang dibiarkan bertarung sendirian melawan budaya global. Indonesia tidak seperti Jepang, Korea, Cina, dan Vietnam yang menjadikan pembangunan karakter menjadi prioritas utama,” kata Suparmin. Meski diakui Suparmin, penyebab turunnya minat generasi musa kepada wayang karena  faktor bahasa, durasi, lakon berat dan terlalu filosofis.

Nanang HP menunjuk kesalahan utama kegagalan mengapresiasi wayang ada pada orang tua. “Pada dasarnya orang Indonesia senang diberi dongeng. Wayang memuat semua unsur drama yang ada di semua cerita. Dari kisah seram, menggemaskan hingga lucu,” katanya.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Ia memaklumi, bila anak muda tidak menggemari wayang.”Karena kendala komunikasi, ritme berbeda, atau kurang dinamis," kata Nanang yang membuat wayang Sandosa, salah satu kiat  menciptakan komunikasi semakin cair.

Taufik Rahzen menyebutkan, perbedaan wayang Jawa dengan wayang Cina, Turki juga Yunani. “Wayang sebagai pertunjukan budaya, menjadi bumper zone, yang mampu mengintegrasikan semua hal,” katanya.

Dari ajang yang sudah digelar ketiga kalinya ini, diharapkan akan mencetak dalang muda profesional. Di tempat acara, selain bisa menyaksikan dan mengkoleksi aneka wayang dari berbagai daerah seperti, wayang kulit purwa Yogyakarta, wayang golek Minang, wayang Potehi, wayang Kampung Sebelah, dan lainnya.

EVIETA FADJAR

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

35 hari lalu

 Direktur Jenderal Informasi dan Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Siti Nugraha Mauludiah (kedua dari kiri) dan Duta Besar Republik Federal Jerman untuk Indonesia Ina Lepel (kedua dari kanan) menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama tentang operasional Goethe-Institut di Indonesia di Goethe-Institut Jakarta, Kamis, 14 Maret 2024. Direktur Regional Goethe-Institut untuk Asia Tenggara, Australia, dan Selandia Baru Dr Stefan Dreyer (kanan) dan Direktur Diplomasi Publik Kementerian Luar Negeri RI Ani Nigeriawati (kiri) menyaksikan penandatanganan ini. Sumber: dokumen Kedutaan Besar Jerman di Jakarta
Indonesia dan Jerman Sepakat Tingkatkan Kerja Sama Budaya

Indonesia dan Jerman menandatangani Pernyataan Kehendak Bersama untuk meningkatkan dan mempromosikan hubungan budaya kedua negara.


3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

42 hari lalu

Sejumlah warga mengikuti tradisi keramas bersama di bantaran Sungai Cisadane, Kota Tangerang, Banten, Selasa, 21 Maret 2023. Tradisi keramas bersama tersebut sebagai simbol membersihkan diri menjelang Ramadan. ANTARA FOTO/Fauzan
3 Tradisi Unik Jelang Ramadan di Semarang dan Yogyakarta

Menjelang Ramadan, masyarakat di sejumlah daerah kerap melakukan berbagai tradisi unik.


Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

5 Februari 2024

Terkini: Anies dan Ganjar Kompak Sindir Politisasi Bansos di Depan Prabowo, Ide BUMN Jadi Koperasi Pengamat Sebut Pernyataannya Dipelintir

Ganjar Pranowo dan Anies Baswedan kompak menyindir politisasi bantuan sosial atau Bansos di depan Prabowo Subianto dalam debat Capres terakhir.


Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

5 Februari 2024

Prabowo Janjikan Dana Abadi Budaya, RI Sudah Punya Anggaran Rp 2 Triliun di APBN

Segini besar anggaran dana abadi budaya yang sudah dikantongi Kementerian Keuangan sebelumnya.


Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

2 Februari 2024

Capres nomor urut 1 Anies Baswedan, Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo dan Capres nomor urut 2 Prabowo Subianto saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Debat Capres Usung Tema Kebudayaan, Apa Harapan Budayawan, Pekerja Seni, dan Sastrawan?

Debat capres terakhir, 4 Februari 2024 salah satunya mengusung tema kebudayaan. Begini harapan budayawan, pekerja seni, dan sastrawan?


Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

24 Januari 2024

Gubernur DIY Sri Sultan HB X menemui capres 01 Anies Baswedan di Yogyakarta Rabu (24/1). Tempo/Pribadi Wicaksono
Anies Baswedan Janjikan Yogyakarta sebagai Kancah Baur Budaya dalam Desak Anies, Ini Artinya

Anies Baswedan janji kepada warga Desak Anies di Rocket Convention Hall, Sleman, Yogyakarta. Anies menjanjikan Yogyakarta menjadi Kancah Baur Budaya.


Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

23 Januari 2024

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini. Foto: Canva
Mengenal Apa Itu Globalisasi, Penyebab, hingga Dampaknya

Globalisasi adalah proses integrasi dan interaksi antar negara. Ketahui pengertian globalisasi, penyebab, hingga dampaknya di artikel ini.


Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

18 Januari 2024

Indonesia terpilih memimpin Kelompok Kerja Pariwisata dan Budaya ASEAN Korea Centre periode 2024. Sumber: dokumen KBRI Seoul
Indonesia Terpilih Jadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre

Indonesia terpilih untuk menjadi Ketua Pokja Budaya dan Pariwisata ASEAN Korea Centre dari 11 perwakilan negara anggota ASEAN di Seoul


Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

7 Januari 2024

Capres nomor urut 3 Ganjar Pranowo memberikan keterangan saat mengikuti debat ketiga Calon Presiden 2024 di Istora Senayan, Jakarta, Minggu, 7 January 2024. TEMPO/ Febri Angga Palguna
Ganjar Pranowo Sebut Potensi Viralisme di Ekspor Budaya Populer, Apa Maksudnya?

Ganjar Pranowo mengatakan budaya populer nusantara dapat dipromosikan lebih luas melalui teknologi digital, yaitu viralisme.


Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

30 November 2023

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Sandiaga Salahuddin Uno memberikan keterangan pers usai acara peringatan Hari Ekonomi Kreatif Nasional di Balairung Soesilo Soedarman, Kemenparekraf, Jakarta pada Selasa, 24 Oktober 2023. TEMPO/Ami Heppy
Sandiaga Dorong Budaya Indonesia Go International: Lagu Dangdut Banyak Disetel di Korea Selatan

Menparekraf Sandiaga Uno mengklaim bahwa masyarakat Korea Selatan juga mulai menggemari budaya Indonesia atau I-Pop.