TEMPO.CO, Jakarta - Setelah lulus dari salah satu kampus di Malaysia dengan gelar Bachelor of Marketing, Afgan mulai merencanakan program melanjutkan studi ke jenjang yang lebih tinggi lagi.
Setelah melalui proses pendidikan yang cukup lama dan sudah melewati ujian akhir, Afgan bersyukur pada akhirnya ia dapat menyelesaikan agenda perkuliahan di negeri tetangga. "Setelah dua tahun saya bolak-balik Jakarta-Malaysia, alhamdulilllah saya sudah melewati tahap final exam," tuturnya di kawasan Pal merah, Jumat 5 Juli 2013.
Afgan bercerita bahwa dua tahun yang dilaluinya bukan merupakan hal yang cukup mudah. Untuk mendapatkan gelar sarjana di Malaysia Afgan harus menjalani berbagai macam ujian. Berbeda dengan sistem penentuan kelulusan di Indonesia yang ditentukan dari pembuatan skripsi dan sidang akhir, DI Malaysia, untuk mendapatkan gelar Afgan hanya melakukan ujian-ujian.
"Saya kan kuliah di international university, jadi dinilai berdasarkan exam yang dikerjakan. Dari situ diambil keputusannya bukan lewat sidang atau tesis."
Bercerita tentang masa perkuliahannya dulu Afgan pun mengungkapkan kerinduannya untuk bisa kembali berkuliah. "Kangen sama suasana kuliah, pengen ambil S2 tapi mungkin tahun depan," ungkapnya lagi.
Merencanakan untuk melanjutkan studi ekonomi atau bisnis internasional, tidak tanggung-tanggung Afgan akan memilih Inggris atau Australia sebagai negara yang akan ia pilih untuk menjalani program S-2nya. "Saya suka belajar kali ya, pengen lebih jauh, saya pilih Inggirs atau Australia." Hal tersebut dipilhnya karena Afgan merasa selama kuliah di Malaysia ia masih dengan sangat mudah bisa pulang-pergi ke Indonesia.
Berkuliah ke negara yang lebih jauh lagi, menurut Afgan akan lebih efektif dan mendukung dirinya untuk melakukan pembangunan karakter serta meneguhkan kemandirian. "Untuk build karakter kedepannya lebih efektif menurut saya."
AISHA